Bagikan:

JAKARTA - Partai Gerindra membantah isu yang menyebut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menampar dan mencekik salah seorang wakil menteri (wamen) dalam rapat. 

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad lantas meminta awak media untuk menanyakan langsung kepada Wamen yang diisukan ditampar dan dicekik oleh Prabowo. Apakah yang bersangkutan benar mengalami kekerasan atau tidak.

"Yang paling gampang ini teman-teman wartawan tanya saja ke wamennya langsung kan gitu apakah benar kejadiannya, apakah kemudian dia merasa dibegitukan oleh pak Prabowo," ujar Dasco di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin, 18 September.

Kabar adanya seorang menteri sekaligus bakal calon presiden yang menampar dan mencekik wakil menteri di ruang rapat kabinet itu disebarkan oleh Direktur Seword Media Utama, Alifurrahman Asyari, melalui video yang diunggah di kanal YouTube-nya SEWORDTV. Potongan video tersebut lantas diunggah ulang oleh akun X atau Twitter @triwul82 pada Minggu, 17 September.

Dasco justru mempertanyakan mengapa isu itu muncul setelah partai Demokrat memutuskan bergabung dengan koalisi Indonesia maju (KIM). Menurutnya, isu tersebut sengaja dihembuskan untuk menutupi bergabungnya Demokrat.

"Kan harusnya yang ramai di media adalah pasca bergabungnya partai Demokrat dengan koalisi Indonesia maju, tapi kemudian coba ditutupi oleh isu lain," kata Dasco.

Dasco menjelaskan, Prabowo memang kerap diterpa isu miring. Di antaranya, isu mengenai pembelian pesawat bekas, HAM, hingga isu lingkungan. Namun, Dasco enggan menuding pihak-pihak yang dianggap memainkan isu yang tidak benar tersebut. 

"Kita nggak mau nebak nebaklah. Orang kita nggak terlalu pikirin. Yang penting kita fokus di pileg dan pilpres," katanya.

Wakil Ketua DPR itu pun meyakini rakyat sudah pintar untuk menilai isu tersebut. Dia juga meminta agar kader Gerindra tidak terprovokasi dengan serangan kepada Prabowo.

"Kami merasa kan rakyat sudah pintar nih, jadi ya kita mengimbau kepada kader-kader Gerindra maupun kader-kader KIM. Kita jangan terpancing dan jangan terprovokasi. Kita tetap bekerja untuk konsentrasi menghadapi pileg dan pilpres saja," tegas Dasco.

"Bahwa kemudian ada berita-berita beredar juga kita cermati, yang ngomong itu kan juga main aman, ngomongnya lihat di grup isu beredar ada di grup WhatsApp ya di grup WhatsApp kan harus dikonfirmasi sebenarnya kan begitu," sambungnya.