Bagikan:

JAKARTA - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Ahmad Sufmi Dasco mengatakan pihaknya belum mengambil langkah hukum terhadap penyebar isu Prabowo Subianto menampar dan mencekik wakil menteri (wamen) di sebuah rapat kabinet.

Hal ini lantaran media-media yang menyebar isu tersebut merupakan media abal-abal yang tidak terdaftar di Dewan Pers. Selain itu, Youtuber pengungkap isu tersebut bermain aman dengan tidak menyebutkan secara langsung capres yang dimaksud adalah Prabowo Subianto.

"Ya gimana ya, kita mau melaporkan media, medianya juga media abal-abal, yang nggak terdaftar di Dewan Pers. Kemudian ini rekan Youtuber yang di salah satu media yang kemudian menyampaikan secara berapi-api soal bagaimana kita memilih pemimpin dia juga main aman," ujar Dasco, 18 September.

Apalagi, kata Dasco, Youtuber tersebut mengaku mendapatkan informasi itu dari grup-grup WhatsApp sehingga informasi tersebut ada disclaimer-nya. Youtuber itu juga tak menyebutkan nama Prabowo sebagai menteri yang diduga menampar wamen. Namun, media abal-abal langsung memberitakan menteri yang dimaksud adalah Prabowo

"Mudah-mudahan rakyat kita sudah pintar yang gitu-gitu, mungkin tidak terpengaruh. Kita sudah berpengalaman kok Pak Prabowo kemudian diterpa isu ini, isu itu. Saya sudah ngomong sama kawan-kawan sabar, ke depan akan lebih banyak isu-isu yang akan mungkin lebih dilontarkan lagi," tegas Dasco.

Dasco mengakui isu Prabowo tampar wamen dihembuskan secara masif. Dia menduga tujuannya agar menutup isu Partai Demokrat bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan mengusung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

"Saya pikir kita tidak fokus kepada siapanya, tetapi kan ini isunya masif. Ada di online yang dikutip, kemudian Youtube yang kemudian diviralkan, tetapi mudah-mudahan, kalau kita lihat dari analitik digital, tetap berita tentang Demokrat yang kemudian bersama Koalisi Indonesia Maju ratingnya lebih tinggi," ungkap dia.

Diketahui, narasi Prabowo tampar wamen dalam  sebuah rapat disampaikan oleh seorang bernama Alifurrahman dari SewordTV. Dalam kanal Youtube-nya, dia tidak menyebutkan langsung nama Prabowo, tetapi menteri yang menjadi capres saat ini. Dituturkan, menteri tersebut menampar dan mencekik seorang wamen saat rapat kabinet. Perbuatan itu pun disebut membuat wamen trauma dan para menteri lain yang ikut rapat merasa tidak nyaman. Para menteri yang hadir rapat sempat melerainya.

Informasi penamparan dan pencekikan wamen tersebut diperoleh penutur sekitar 10 hari yang lalu dari informan yang merupakan staf yang hadir di rapat tersebut.

Kemudian, muncul pemberitaan yang mengasosiasikan menteri yang dimaksudkan adalah Prabowo Subianto dan wamen yang ditampar adalah Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi.

Pihak Kementan pun mengklarifikasi Wamentan Havrick Hasnul Qolbi tidak ada agenda mengikuti dan hadir rapat terbatas (ratas) di Istana Negara dalam waktu 10 hari terakhir.

"Kami sudah cek agenda wamentan dalam 10 hari terakhir, tidak ada agenda beliau hadir mengikuti ratas di istana mewakili Bapak Mentan SYL (Syahrul Yasin Limpo)," ujar Ketua Kelompok Substansi Pemberitaan dan Strakom, Setjen Kementan, Arief Cahyono dalam keterangannya, Senin kemarin.

Arief menambahkan tidak mungkin ada agenda ratas yang tidak melalui tata keprotokolan di Kementan.

"Munculnya berita yang beredar tidak sesuai dengan informasi yang terjadwal dalam agenda pimpinan Kementan," kata Arief.