Bagikan:

JAKARTA - Rumah Sakit Polri Kramat Jati menyatakan jasad ibu dan anak berinisial GA dan DA yang ditemukan tewas membusuk di dalam rumah kawasan Cinere, Depok, tidak ditemukan adanya penganiayaan.

Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengatakan, pihaknya telah mendapatkan kiriman dari penyidik jenazah ibu dan anak dengan identitasnya. Jenazah ibu dengan umur 65 tahun dan anak umur 38 tahun.

Saat kedua jenazah menjalani pemeriksaan dan autopsi, jasad keduanya sudah alami pembusukan lanjut lebih dari satu bulan.

"Kita tidak temukan adanya bekas-bekas penganiayaan atau bekas-bekas perlukaan," kata Brigjen Hariyanto kepada wartawan, Kamis, 16 September. Namun untuk memastikannya, pihak RS Polri masih menunggu hasil uji laboratorium.

"Kita kirim contoh (sample) organ tubuhnya untuk pemeriksaan toksikologi, histopatologi, dan DNA. Saat ini kita menunggu hasil pemeriksaan dari Puslabfor," ujarnya.

Menurut Brigjen Hariyanto, ada bagian tubuh korban yang sudah membusuk. Pihaknya hanya memeriksa, membantu mencari penyebab kematian ini.

"Tapi dari kematian itu, tanda-tanda perlukaan, penganiayaan itu tidak kita dapatkan. Makanya kita periksa organ-organnya untuk pemeriksaan toksikologi," ujarnya.

Sementara, Brigjen Hariyanto mengatakan, pihaknya hanya menunggu hasil dari bagian patologi anatomi di RS Polri.

"Kita masih menunggu hasil dari bagian patologi anatomi di rumah sakit kita dan pemeriksaan toksikologi dari Puslabfor," paparnya.

Sebelumnya, tim gabungan terus mencari petunjuk guna mengungkap kasus tewasnya ibu dan anak berinisial GA serta DA di dalam rumah di kawasan Cinere, Depok.

Sisa makanan menjadi salah satu petunjuk untuk membuktikan dugaan keduanya tewas karena keracunan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan tim Bidokkes menemukan sisa makanan di rumah tersebut. Sampel makanan itu diperiksa guna mengetahui kandungannya.

"Termasuk yang kemarin bersama Kabiddokes, kita cari lagi kok sampah di luar ngga ada, ternyata ada sampah di dalam ditemukan sisa makanan, termasuk roti yang masih utuh. Nah ini sedang kita teliti," ujar Hengki kepada wartawan, Senin, 11 September.