Bagikan:

JAKARTA - Fredy Pratama yang merupakan pimpinan salah satu gembong narkoba terbesar di Indonesia masih diburu. Bahkan, Interpol telah menerbitkan red notice dalam upaya mencari sosok 'Pablo Escobar Indonesia' tersebut.

"(Penerbitan red notice) Sejak bulan Juni 2023," ujar Direktur Tindak Pidana Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa saat dikonfirmasi, Kamis, 14 September.

Sosok Fredy Pratama termasuk licin. Sebab, ia menggunakan nama samaran setiap berkomunikasi. Tentu, tujuannya agar identitas sebenarnya tak terdeteksi

Dari profilling yang dilakukan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, setidaknya ada empat nama samaran yang digunakan Fredy Pratama, mulai dari The Secret, Casanova, Airbag, dan Mojopahit.

Pun dengan cara berkomunikasi. Fredy Pratama menggunakan aplikasi yang tak umum seperti Blackberry Massanger Enterprise, Threema, dan Wire.

Bahkan, diduga Fredy Pratama melakukan operasi plastik guna mengelabui pihak kepolisian.

"Ya ada kemungkinan dia mengubah wajah muka ya. Ya mau operasi plastik kita ngga tahu, dia mengubah identitas diri," sebut Mukti.

Dalam memburu keberadaan Fredy Pratama, Polri menggandeng pihak Imigrasi dan kepolisian Malaysia serta Thailand. Bila terdeteksi melewati jalur perbatasan resmi, Polri akan segera mengetahuinya.

Berdasarkan informasi terakhir, Fredy Pratama disebut berada di wilayah negara Thailand.

"Ya kita maksimalkan juga, ya mohon doa restunya lah. Kan dia lokasinya bukan di Indonesia di luar negeri," kata Mukti.

Fredy Pratama merupakan pimpinan dari salah satu gembong narkoba terbesar di Indonesia. Dalam tiga tahun terakhir, jaringannya mengedarkan 10,2 ton sabu.