YOGYAKARTA - Konflik agraria di Pulau Rempang, Batam, masih menjadi perbincangan panas di publik. Sosok kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi, pun menjadi sorotan netizen. Masyarakat adat Melayu Kepulauan Riau menggeruduk kantornya untuk melakukan unjuk rasa. Seperti apa profil Kepala BP Batam Muhammad Rudi?
Muhammad Rudi yang juga menjabat sebagai Wali Kota Batam mendapat kecaman dari berbagai pihak terkait proyek Rempang Eco City. Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut merupakan hasil kerjasama BP Batam sebagai perwakilan pemerintah dan perusahaan pengembang yang mengerjakannya.
Akibat kasus agraria tersebut, banyak masyarakat yang kecewa dengan kepemimpinan Muhammad Rudi. Profil Kepala BP Batam Muhammad Rudi pun ramai dicari.
Profil Kepala BP Batam Muhammad Rudi
Muhammad Rudi lahir di Kota Tanjungpinang pada 20 Oktober 1963. Pria berusia 59 tahun tersebut merupakan suami dari Marlin Agustina Wakil Gubernur (Wagub) Kepulauan Riau. Muhammad Rudi saat ini menjabat sebagai Wali Kota Batam untuk periode 2012-2026, sekaligus memegang posisi sebagai Kepala Badan Pengusahaan Batam sejak tahun 2019.
Muhammad Rudi kecil mengenyam sekolah di SDN Latihan PGA Tanjungpinang. Kemudian ia melanjutkan jenjang menengah pertama di SMPN IV Tanjungpinang. Saat beranjak remaja, dirinya bersekolah di SMA Negeri 1 Tanjungpinang dan tercatat sebagai alumni angkatan tahun 1980-1983.
Setelah lulus, Rudi menempuh pendidikan di STIE Tribuana dan berhasil meraih gelar S1. Tak puas sampai di jenjang Sarjana, Rudi melanjutkan studi Magister di STIE Ganesha dan menyandang gelar S2 pada tahun 2019.
Perjalanan Karier Muhammad Rudi
Sebelum terjun ke dunia politik atau bekerja di lingkup pemerintahan, Muhammad Rudi menjalani profesi sebagai anggota Polri. Namun pada tahun 2014, eks Kepala Samsat Kota Batam tersebut memutuskan untuk mengundurkan diri dari Polri. Kemudian ia memilih menggeluti dunia usaha.
Seiring perjalanan hidupnya, Muhammad Rudi tertarik masuk ke dunia politik. Rudi bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk maju ke kursi parlemen DPRD Kota Batam pada gelaran pemilu 2019.
Dua tahun kemudian bersama Partai Demokrat, Muhammad Rudi ikut kontestasi Pilkada Kota Batam bersama pasangan Ahmad Dahlan sebagai Wakil Wali Kota untuk memimpin Kota Batam selama periode 2011-2016.
Pada periode 2016-2021, Muhammad Rudi kembali maju sebagai Wali Kota Batam. Pada pemilu ini dirinya diusung oleh Partai Nasdem sebagai kendaraan politiknya hingga saat ini. Pada periode inilah Rudi ditunjuk oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian untuk memegang jabatan Kepala BP Batam tahun 2019.
Pada musim Pilkada 2021, Muhammad Rudi kembali terpilih sebagai Walikota Batam untuk masa jabatan 2021-2026. Selain sibuk dalam urusan pemerintahan, Rudi juga diketahui pernah memimpin banyak organisasi penting mulai dari Ketua DPW Partai Nasdem Kepri hingga Ketua DPW Dewan Masjid Indonesia Kepri.
Dalam kepemimpinannya sebagai BP Batam, Muhammad Rudi berfokus pada kemudahan perizinan bagi investor dan masyarakat dengan memangkas birokrasi yang panjang. Dirinya tercatat membawahi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kota batam seperti KEK Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO).
BACA JUGA:
Pengembangan KEK tersebut merupakan merupakan kerjasama antara Lion Group dan garuda Indonesia serta KEK Digital di Nongsa Digital Park. Proyek tersebut juga menjadi tugas dari BP Batam.
Demikianlah profil Kepala BP Batam Muhammad Rudi yang disoroti karena konflik agraria di Pulau Rempang. Berdasarkan data dari LHKPN, Muhammad Rudi memiliki harta kekayaan yang berjumlah sebanyak Rp51 miliar lebih.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan berita terbaru dan terupdate, baik nasional maupun internasional.