Bagikan:

JAKARTA - Banjir masih menjadi salah satu permasalahan utama di Jakarta. Buktinya, hujan yang mengguyur sejak malam, berdampak dengan terendamnya beberapa wilyah di Ibu kota.

Berdasarkan cacatan kepolisian, Selasa, 25 Februari, terdapat 42 titik banjir di seluruh kawasan Jakarta. Wilayah yang paling banyak terendam banjir berada di Jakarta Utara.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, beberapa ruas jalan seperti, jalan Pluit Raya, traffic light Perintis, jalan Boulevad Barat, dan jalan Yos Sudarso, terendam hingga ketinggaian 40 sentimeter.

Sedangkan, banjir yang terjadi di jalan Gunung Sahari depan Jimbaran, dan jalan Nasional 1 serta 2 Penjaringan, setinggi 30 sentimeter. Yang terparah terjadi di Cakung KBN arah Priok, Kodamar, dan depan AM Sunter, mencapai 50 sentimer.

"Banjir yang terjadi di Jakarta Utara berada di 10 titik yang ketinggian air mencapai 30 sampai 50 sentimeter," ucap Yusri, Selasa, 25 Februari.

Wilayah selanjutnya yang paling banyak terendam banjir adalah Jakarta Pusat dan Barat. Kedua wilayah itu masing-masing terdapat 9 titik bajir.

Untuk wilayah Jakarta Pusat, ketinggian air mencapai 30 sampai 100 sentimeter. Titik banjir berada di kawasan traffic light Kebon Sirih arah Jembatan Serong, Bendungan Hilir (Benhil), dan jalan Ahmad Yani PLN Cempaka Putih, setinggi 50 sentimeter.

Kemudian, jalan Cikini Raya, jalan Diponegoro, jalan KH Hasyim Ashari, serta di depan Universitas Atma Jaya, banjir setinggi 30 sentimeter. Sedangkan, titik terparah berada underpass Senen dengan ketinggian 100 sentimeter.

Sementara, untuk wilayah Jakarta Barat, banjir terjadi di Green Garden setinggi 60 sentimeter, jalan Satria Grogol, Taman Kota, Jembatan 2, dan jalan Arjuna mencapai 50 sentimeter. Untuk di jalan S Parman, Jalan Tanjung Duren Raya, dan depan Citraland, ketinggian air mencapai 40 sentimeter.

Selanjutnya, Jakarta Selatan dan Timur yang masing-masing memiliki 7 wilayah terdampak banjir. Titik banjir setinggi 20 sampai 30 sentimeter berada di Grand Kemang, depan Balai Kartini, Kompleks Pati, jalan Kapten Tendean.

Untuk jalan Rasuna Said tepatnya di depan KPK, jalan Bukit Duri depan SMA 8, tecatat terjadi banjir setinggi 50 sentimeter. Sedangkan, untuk Aspol Pondok Karya mencapai ketinggian 80 sentimeter.

"Beberapa lokasi sudah mulai surut. Salah satunya di depan Balai Kartini," ungkap Yusri.

Di Jakarta Timur, titik banjir setinggi 40 sentimeter terjadi di depan Satwil Timur, Panjaitan dan Keluaran Tol Becak Kayu, serta jalan Ahmad Yani. Selanjutnya, di traffic light Arion setinggi 50 sentimeter. Lalu, depan Wika, air tergenang 70 sentemeter, traffic light Bambu Apus dan traffic light Keramik setinggi 80 sentimeter.

Ganjil-genap tak berlaku

Dengan kondisi banjir di puluhan titik yang tersebar di Jakarta, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya tak memberlakukan sistem ganjil genap hingga kondisi kembali normal atau air sudah surut.

"Untuk gage tidak diberlakukan saat ini karena situasional melihat adanya beberapa lokasi yang tergenang air. Sampai saat ini tidak diberlakukan," ucap Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya ABKP Fahri Siregar.

Bahkan, untuk mengurai kemacetan yang terjadi akibat banjir, pengendara kendaraan roda dua atau sepeda motor diperkenankan untuk melintas di jalan bebas hambatan atau tol.

Tercatat, ada tiga ruas tol yang diperbolehkan untuk dilintasi, yakni Tol Jagorawi Gerbang Tol Taman Mini 2 arah Priok dikeluarkan di Off Ramp Kodam Jaya. Lalu, Tol Wiyoto Wiyono Gerbang Tol Kebon Nanas dikeluarkan di Off Ramp Cempaka Putih dan sebaliknya. Kemudian, Tol Becakayu, dari Bekasi arah Jakarta dikeluarkan di Off Ramp Pondok Kelapa.

"Untuk sepeda motor bisa melintas di tiga jalan tol," singkat Fahri.