Bagikan:

PONTIANAK - Polres Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar)  menangkap enam pelaku tindak pidana kekerasan di Kota Singkawang.

"Kejadian tindak pidana kekerasan tersebut, sempat viral di media sosial Facebook. Enam pelaku yang diamankan, satu dia ntaranya merupakan anak di bawah umur," kata Wakapolres Singkawang, Kompol Indra Asrianto, dikutip ANTARA, Selasa, 12 September.

Menurutnya, kejadian tindak pidana kekerasan tersebut melibatkan dua kelompok remaja.

Kejadian penganiayaan tersebut terjadi di dua lokasi yakni di Jalan Abadi (lokasi pertama) dan di warung kopi di Jalan Pulau Belitung yang lokasinya tak jauh dari RSU Harapan Bersama (lokasi kedua).

"Berdasarkan penyelidikan, kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah, di mana penyidik Polres Singkawang terus berusaha keras untuk memperoleh informasi yang lebih detail sehingga penanganan kasus ini bisa berjalan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan," tuturnya.

Selain mengamankan enam tersangka, pihaknya juga ikut mengamankan barang bukti senjata tajam yang digunakan para pelaku seperti celurit dan parang.

Sementara Kasat Reskrim Polres Singkawang, IPTU Dedi Sitepu mengatakan, kejadian tindak pidana kekerasan yang berakhir dengan pembacokan dan sempat viral di media sosial itu adalah merupakan rentetan dari kejadian yang pertama di lokasi Jalan Abadi.

Dari hasil penyelidikan, jika kejadian itu didasari dari balas dendam. "Mereka saling ejek, sehingga terjadilah perkelahian," katanya.

Dari kejadian itu, masing-masing lokasi didapati satu korban. "Untuk lokasi pertama, korbannya baru saja keluar dari RSUD Abdul Aziz Singkawang. Sedangkan di lokasi kedua, korbannya masih menjalani perawatan di RSU Harapan Bersama," ujarnya.

Para pelaku akan dikenakan Pasal 170 dan atau Pasal 351 KUHP, kemudian mengingat korbannya masih anak di bawah umur maka pelaku akan dikenakan UU Perlindungan Anak yakni Pasal 80 Nomor 35 tahun 2014 dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.

Kepada pelaku-pelaku yang lainnya, dia berharap agar bisa menyerahkan diri ke polisi.

"Hal itu saya ingatkan, karena jika di lihat dari video yang viral di media sosial, pelakunya lebih dari enam orang," ungkapnya.