Bagikan:

JAKARTA - Langit Jakarta tampak mulai terlihat cerah kembali dalam dua hari terakhir. Biru langit kembali terlihat dan kabut mulai berkurang, setelah beberapa waktu lalu dirundung polusi udara.

Menanggapi hal ini, Kepala Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yogi Ikhwan menilai perbaikan kualitas udara di Jakarta saat ini merupakan buah dari program pengendalian polusi yang telah dijalankan.

Aksi-aksi pengendalian polusi udara tersebut dapat dilihat di dalam Keputusan Gubernur 576 tahun 2023 Tentang Strategi Pengendalian Pencemaran Udara.

"Semuanya (program berhasil," kata Yogi dalam pesan singkat, Selasa, 12 September.

Yogi menguraikan bahwa kontribusi paling besar utama polusi dara Jakarta berasal dari sektor transportasi. Sehingga, kebijakan pemerintah dalam menekan polusi dari emisi kendaraan bermotor dianggap Yogi berjalan efektif.

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini terus mengupayakan untuk mengurangi sumber polusi udara PM2.5 dari sektor transportasi melalui kampanye uji emisi yang masif seperti menerapkan razia tilang, meningkatkan penggunaan transportasi umum, dan elektrifikasi bus TransJakarta," urainya.

Dilihat dalam lembaga pemantau kualitas udara IQ Air, Jakarta menempati urutan 38 kota dengan polusi udara terburuk di dunia per hari ini sekitar pukul 16.00 WIB. Angka ini menurun jauh dibandingkan sebelumnya yang kerap bertengger di urutan pertama kota paling berpolutan.

Indeks kualitas udara Jakarta sore ini berada pada angka 68 yang masuk dalam kategori sedang. Sementara, sejak beberapa bulan lalu, indeks kualitas udara Jakarta kerap berada di angka 100 yang menandakan udara Jakarta tidak sehat bagi manusia atau hewan dengan kondisi tubuh yang sensitif.

Adapun konsentrasi particulate matter (PM) 2.5 berada pada angka 18µg/m³. Namun, konsentrasi PM 2.5 di Jakarta saat ini masih berada 3.6 kali lipat dari nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.

Sementara pada siang tadi, sekitar pukul 13.00 WIB, indeks kualitas udara Jakarta berada pada angka 93 dan menempati urutan 17 kota paling berpolutan.