Satgas COVID-19: PPKM Berdampak Tapi Belum Turunkan Penularan COVID-19 di Masyarakat
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menyebut pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) telah berdampak meski tak signifikan menurunkan penularan COVID-19 di tengah masyarakat. 

Karenanya, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito berharap pelaksanaan PPKM yang masih akan berlangsung hingga dua minggu ke depan bisa berjalan lebih disiplin dan efektif guna menurunkan penularan di tengah masyarakat.

"Cara terbaik untuk memastikan efektivitas kebijakan ini adalah dengan pembatasan mobilitas dan penegakan kedisiplinan protokol kesehatan yang tegas," kata Wiku dalam konferensi pers secara daring yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 4 Februari.

Wiku memaparkan hasil data analisa Satgas COVID-19 yang menguatkan pernyataannya itu. Kata Wiku, kasus aktif harian COVID-19 selama PPKM dilakukan masih menunjukkan tren fluktuatif meski cenderung stagnan. 

Dirinya bahkan menyebut, pada dua minggu pertama Januari sebelum pembatasan ini dilakukan selisih kasus aktif berkisar di angka 1,76 persen sedangkan pada dua minggu saat pembatasan kegiatan dilakukan selisih kasus aktif berada di angka 0,45 persen.

"Hal ini mendandakan ahwa selama periode pembatasan kegiatan dua minggu ini, perkembangan kasus aktif dan cenderung lebih melandai dibandingkan periode sebelumnya," ujarnya.

Sedangkan tren keterisian tempat tidur, jika dilihat pada isolasi rumah sakit rujukan COVID-19 memang terjadi penurunan secara drastis sejak awal pembatasan kegiatan hingga 31 Januari lalu. 

Satgas COVID-19 mencatat, selisih penurunan keterisian tempat tidur ruang isolasi pada dua minggu pertama Januari adalah 0,72 persen. Namun, setelah pelaksanaan pembatasan dilakukan terjadi selisih penurunan yang begitu besar hingga 8,1 persen.

Hanya saja, jika dibandingkan dengan tingkat keterisian tempat tidur ruang ICU trennya justru stagnan pada dua minggu pertama Januari lalu. Bahkan, sempat meningkat tajam pada satu minggu pertama pelaksanaan pembatasan kegiatan.

"Menimbang temuan tersebut maka kita dapat mengambil kesimpulan dari olahan data ini yaitu pembatasan kegiatan selama dua minggu terakhir memberikan dampak pada melandainya kasus aktif harian. Tetapi, dampak ini belum cukup untuk menurunkan penularan di tengah masyarakat," tegasnya.

"Sehingga, kami harap pelaksanaan pembatasan kegiatan yang masih terus berlangsung selama dua minggu ke depan dapat terlaksana dengan lebih efektif dan disiplin. Sehingga dapat menurunkan angka penularan di tengah masyarakat," pungkasnya.