Bagikan:

MUKOMUKO - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, selektif dalam memberikan izin dokter yang ingin pindah tugas. Langkah ini diambil untuk mengantiipasi kekurangan tenaga medis di wilayah tersebut.

Hal ini disampaikan Bupati Mukomuko Sapuan. Ada beberapa hal yang harus dipenuhi untuk dokter di Mukomuko agar bisa pindah ke daerah lain.

"Sekarang ini saya selektif betul memberikan izin dokter pindah tugas. Kalau dokter berlebih boleh pindah, kalau dia baru dan hanya sendiri tidak boleh pindah," kata Sapuan di Bengkulu, Minggu, 10 September.

Ia mengatakan hal ini menanggapi adanya beberapa orang dokter umum yang bertugas di fasilitas pelayanan kesehatan di daerah ini yang mengajukan izin pindah tugas keluar daerah lain.

Ia menyatakan, kadang-kadang dokter tersebut mengetahui bahwa tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan kurang, tetapi dia minta tolong pindah tugas.

Padahal Pemkab Mukomuko saat ini sedang mengajukan penambahan tenaga dokter umum dan dokter yang punya keahlian tertentu tetapi belum ada di daerah ini.

Ia menyebutkan, salah satunya pengajuan penambahan tenaga fisioterapis kepada pemerintah pusat karena sampai sekarang rumah sakit pemerintah di daerah ini belum memiliki tenaga tersebut.

"Kami mengajukan ke pemerintah pusat khusus tenaga fisioterapis, termasuk dokter dan perawatnya," ujarnya, dilansir dari Antara.

Selain itu, hampir sebagian besar masyarakat di Kabupaten Mukomuko berobat di Provinsi Sumatera Barat tepatnya di rumah sakit di wilayah Bukit Tinggi.

"Setelah kami cek ke rumah sakit di Sumatera Barat, mayoritas masyarakat Kabupaten Mukomuko berobat di sana, karena banyaknya orang kita yang sakit," tuturnya.

Untuk itu, katanya, mudah-mudahan kedepan permohonan bantuan tenaga fisioterapis dan penambahan dokter serta perawat dikabulkan oleh pemerintah pusat.

Selain itu, ia juga berharap kepada pemerintah pusat untuk memberikan izin ahli fisioterapis memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah ini.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko Bustam Bustomo mengatakan, berdasarkan data dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) daerah ini sebanyak 96 dokter di daerah ini yang tersebar di RSUD dan 17 pusat pelayanan kesehatan setempat.

Ia mengatakan, dari sebanyak puluhan dokter tersebut, daerah ini masih kekurangan tenaga dokter spesialis termasuk tenaga fisioterapis.