Bagikan:

TANGERANG - Polisi mengungkapkan motif pembunuhan Nirwansyah (23) terhadap Anik Patmawati (51) karena sakit hati. Pelaku membunuh korban yang merupakan ibu teman disebabkan ditagih utang piutang sebesar Rp500 ribu dengan bunganya 100 persen sehingga totalnya menjadi Rp1 juta.

"(Pelaku) sakit hati karena korban menagih utang dengan bunga yang besar. (Utangnya) Rp 500 ribu dengan bunganya Rp 500 ribu," kata Kapolsek Kelapa Dua, Kompol Victor Berlyantho saat dikonfirmasi, Minggu, 10 September.

Victor menyebut bila pelaku yang memiliki pekerjaan sebagai barista di Tangerang ini telah menunggak utang itu selama tiga bulan lamanya. Dia baru mampu membayar bunga dari utang tersebut

"Rp 500 ribu menurut (pelaku) keterangan sudah dibayar," ucapnya.

Warga sekitar mengungkapkan, korban memiliki pekerjaan di pabrik sepatu. Selain itu, ia juga pemberi pinjaman dan pencicilan ke warga sekitar.

"Iya (korban) rentenir (pemberi pinjaman) cuma sampingan saja," ujarnya.

Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana

Kapolsek Kelapa Dua, Kompol Victor Berlyantho mengatakan, pelaku bakal dijerat pasal pembunuhan berencana. Hal ini berdasarkan berita acara pemeriksaan (BAP).

"Pasal yang diterapkan pasal 340 (KUHP) junto 338 dengan ancaman pidana mati atau seumur hidup," kata Victor kepada wartawan, Jumat, 9 September.

Victor menjelaskan alasan pelaku dijerat pasal tersebut. Pasal, pelaku telah terbukti membawa senjata tajam (sajam) jenis pisau dari rumahnya untuk menbunuh korban.

"Menurut keterangan dari tersangka sudah disiapkan dari awal tersangka masuk kedalam rumah. Sudah disiapkan direncanakan arahnya ke situ," ucapnya.

Kronologi Kejadian

Victor menjelaskan kronologis kejadian itu berawal dari pelaku yang masuk ke rumah korban dengan cara mencongkel pintu. Setelah itu, pelaku mencari sasarannya. Saat ditemukan, pelaku langsung melancarkan aksinya, menyerang korban dengan pisau dapur.

Sementara, pelaku masuk ke dalam rumah. Korban sedang tidur, langsung masuk ke kamar korban, langsung ditusuk,” ucapnya.

Lebih lanjut, Daffa selaku anak korban terbangun dan melihat ibundanya tengah ditusuk oleh pelaku. Sontak, korban berteriak dengan sebutan maling agar menarik perhatian warga.

“Anaknya masuk, teriak (lalu) pelaku lari,” ucapnya.

Setelah itu, pelaku dikejar warga hingga akhirnya berhasil ditangkap.