JAYAPURA - Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan saat ini anggota kepolisian setempat masih menyelidiki kasus penganiayaan yang menyebabkan meninggalnya aktivis kemanusiaan Michelle Kurisi Doga.
"Sudah ada beberapa saksi yang dimintai keterangan, " kata Irjen Fakhiri dikutip ANTARA, Selasa, 5 September.
Dia mengatakan kasus tersebut sedang didalami, apakah penyebab terjadinya kasus kekerasan yang menewaskan korban seorang perempuan itu.
Selain itu, kata dia, pihaknya belum bisa memastikan siapa pelaku pembunuhan tersebut karena masih dalam penyelidikan.
"Harus ada pembuktian terkait pelaku penganiayaan hingga menewaskan korban, " ujarnya.
Secara terpisah, Direktur Reserse Kriminal Polda Papua Kombes Arif Bastari mengatakan pihaknya sudah menerima hasil autopsi terhadap korban yang dilaksanakan di RS Bhayangkara, Jayapura, Jumat (1/9).
Dari hasil autopsi itu, kata dia, terungkap korban Michele Kurisi Doga meninggal akibat luka kena benda tajam di beberapa bagian tubuhnya.
BACA JUGA:
"Tidak ada luka tembak, di tubuh korban terdapat luka tusukan benda tajam di bagian dahi, dada dan punggung dan diduga akibat luka-luka tersebut korban kehabisan darah dan meninggal, " ujar Arif Bastari.
Sebelumnya jenazah Michelle Kurisi Doga ditemukan Kamis (31/8) di Kampung Koluwok, Distrik Kolowa, Kabupaten Lanny Jayapura, Papua Pegunungan, dan jenazah korban dimakamkan Sabtu (2/9) di Jayapura.