Bagikan:

SEMARANG - Fenomena El Nino yang memicu kenaikan suhu udara dan kekeringan ekstrim, membawa dampak signifikan termasuk bagi masyarakat Jawa Tengah (Jateng). Kekeringan ekstrim berpotensi memicu kebakaran lahan dan hutan serta kekurangan air kebutuhan warga.

"Kebakaran hutan serta kebakaran di pemukiman warga dan jalan tol saat ini amat kita waspadai. Untuk itu warga masyarakat di Jawa Tengah agar berhati-hati," kata Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Satake Bayu Setianto, dalam keterangan tertulis, Senin 4 September.

Mengacu pada kebakaran hutan di lereng gunung Sumbing, Wonosobo, Kabidhumas meminta warga dan para pendaki untuk tidak menyalakan api dan membuang puntung rokok secara sembarangan.

"Salah satu penyebab kebakaran adalah faktor manusia. Mari tingkatkan kewaspadaan agar tidak terjadi kebakaran lahan dan hutan karena faktor manusia," tegasnya.

Dirinya menuturkan, Jawa Tengah mempunyai sejumlah gunung yang menjadi favorit para pendaki gunung antara lain Gunung Lawu, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Slamet, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing dan Gunung Ungaran.

"Untuk itu bagi mereka yang melakukan pendakian di Jateng agar berhati-hati," ungkapnya

Terkait perkembangan situasi di lereng Gunung Sumbing, Kabidhumas mengatakan titik-titik api sudah tidak terpantau lagi. Hal itu didasarkan dari laporan polres setempat dan hasil pantauan satelit.

"Pantauan satelit melalui aplikasi lancang kuning, titik-titik api sudah tidak terlihat lagi. Meski begitu pendakian di Gunung Sumbing saat ini masih ditutup," terangnya.

Untuk itu, lanjutnya, personel Polri yang diperbantukan ke Polres Wonosobo saat ini telah ditarik ke kesatuan masing-masing.

"Namun demikian, Polri masih siaga. Satuan-satuan polres di sekitar Gunung Sumbing terus melakukan patroli. Termasuk berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk memantau perkembangan situasi," pungkasnya