Bagikan:

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima kenang-kenangan dari Keuskupan Agung Semarang, 1 September. Kenangan itu berupa replika kepala tongkat Uskup Agung, Romo Mgr. Robertus Rubiyatmoko.

Replika kepala tongkat tersebut memiliki relief burung pelikan yang sedang melukai dirinya sendiri untuk memberi makan dan minum kepada anak-anaknya. Replika tersebut diserahkan oleh Vikjen Romo YR. Edy Purwanto.

“Tujuannya (pemberian) siapa pun yang memimpin, atau jadi pemimpin, harus siap memberikan diri untuk keselamatan bagi yang dipimpinnya,” ucap Romo Edy.

Apresiasi

Romo Edy mengatakan kenangan ini diberikan secara khusus oleh Romo Rubi, sapaan akrab Uskup Agung, kepada Ganjar Pranowo dengan harapan agar Gubernur Jateng dua periode itu bisa menjaga kepemimpinannya yang rela berkorban bagi rakyatnya.

Ganjar Pranowo beramahtama dengan para undangan yang hadir. (IST)
Ganjar Pranowo beramahtama dengan para undangan yang hadir. (IST)

Dalam kesempatan itu, Romo Edy menyampaikan apresiasi kepada Ganjar atas kepemimpinannya selama 10 tahun di Jawa Tengah. Umat Katholik, kata Romo Edy, terasa sangat diperhatikan.

“Ini menjadi bentuk konkrit kehadiran negara, kehadiran pemerintah bagi gereja. Utamanya melalui Pak Gubernur yang sampai dengan hari ini tetap memberikan hatinya untuk semua terlebih untuk gereja,” ujarnya.

Hal serupa disampaikan oleh para romo dan suster yang hadir. Senada disampaikan Suster Rusali yang merupakan Pemilik Yayasan Marsudirini. Ganjar dinilainya sosok pemimpin yang sangat mengayomi.

“Saya baru pertama ini berjumpa langsung dengan Bapak. Dari bicaranya teduh, adem membuat kami merasa terayomi dan nyaman. Seorang pemimpin yang membuat nyaman, membuat teduh akhirnya segala sesuatu bisa terselesaikan,” ujarnya.

Serupa disampaikan Romo FX Sugiyana yang merupakan Vikep Semarang. Menurutnya, Ganjar banyak menginspirasi dengan sikapnya yang terbuka dan dekat dengan rakyat. Sehingga para romo juga tergerak untuk melakukan hal yang sama dalam pelayanan.

“Dan di bawah kepemimpinan Pak Gubernur, kami jadi lebih sering bertemu pemuka agama lainnya dan itu di dalam kegiatan pemerintahan. Sehingga kami bisa bertukar nomor dan saling berkomunikasi,” katanya.

Sementara itu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang purnatugas pada 5 September 2023 mendatang, mengapresiasi kerja sama dan dukungan yang diberikan oleh para romo, suster dan bruder di Keuskupan Agung Semarang.

“Selama saya menjadi gubernur banyak sekali bantuan yang diberikan kepada kita, sehingga kerukunan antarumat beragama bagus sehingga damai masyarakatnya,” ucapnya.

Gubernur Jateng dua periode itu juga berterimakasih atas kenang-kenangan yang diberikan. Hal-hal simbolik seperti ini, menjadi salah satu yang menginspirasinya dari ummat Katholik.

“Ceritanya sangat luar biasa, burung pelikan yang melukai dirinya dengan satu harapan anak-anaknya akan bisa makan dari darahnya si induknya. Jadi filosofinya ternyata ya jadi pemimpin harus siap melayani, menderita bahkan sakit sekali pun untuk sebuah pelayanan yang lebih besar. tentu saja dalam maknanya,” tandas Ganjar Pranowo.