KLATEN - Kompleks makam Kyai Ageng Gribig di Sendang Klampeyan Klaten menjadi saksi perayaan yang meriah pada Jumat 1 September. Ribuan warga membanjiri lokasi tersebut untuk mengikuti acara tahunan yang ditunggu-tunggu, yaitu sebar apem Yaa Qowiyyu.
Sejak pagi hari, Sendang Klampeyan telah dipadati oleh warga, bukan hanya dari Klaten, tetapi juga dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Bahkan, beberapa wisatawan asing turut berbaur dalam kerumunan yang memadati lokasi tersebut.
Tahun ini, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, ikut hadir dalam acara tersebut. Ganjar selalu menjadi bagian dari tradisi ini, yang telah berlangsung sejak abad ke-16.
Dalam acara tersebut, Ganjar Pranowo ditemani oleh Bupati Klaten, keturunan Kyai Ageng Gribig, dan Permaisuri Raja Solo. Ganjar pun mendapat kesempatan untuk membagikan apem pertama kepada warga. Dengan gemetar, ia melemparkan apem ke bawah kepada ribuan orang yang telah menantikannya.
Warga berebutan untuk mendapatkan apem pertama yang dilemparkan oleh Ganjar Pranowo. Sorakan riuh pun terdengar ketika ada warga yang berhasil menangkap apem dari tangan Gubernur. Ganjar tidak hanya memberikan apem sekali, melainkan berkali-kali, sehingga warga terus berjuang untuk mendapatkannya.
Sebanyak 6 ton apem dibagikan dalam tradisi sebar apem Yaa Qowiyyu ini. Apem-apem tersebut berasal dari sumbangan masyarakat sekitar yang dikelola oleh keturunan Kyai Ageng Gribig.
Ganjar Pranowo sangat terkesan dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat dalam menjalani tradisi ini. Mereka datang bukan hanya dari Klaten, tetapi juga dari berbagai daerah di sekitar Klaten dan bahkan dari luar Jawa Tengah.
Tradisi Yaa Qowiyyu, menurut Ganjar, memiliki nilai-nilai unik dan mendalam yang diajarkan dalam acara tersebut. Ia berharap tradisi ini dapat terus berkembang, dan mungkin suatu hari nanti, bisa menjadi destinasi wisata yang dinantikan banyak orang.
"Saya senang melihat keriaan masyarakat dalam berbagai aspek. Mereka bisa bersilaturahmi dengan tetangga, teman, dan saling bertegur sapa," ujar Ganjar Pranowo.
Pada kesempatan tersebut, Ganjar juga menyampaikan permintaan maaf dan terima kasih atas dukungan serta kerjasama yang telah terjalin selama ini. Ia juga menyampaikan pesan pamit karena akan memasuki masa pensiun pada tanggal 5 September.
"Ganjar Pranowo mohon maaf jika ada yang kurang berkenan. Saya pamit, tidak tahu apakah tahun depan saya akan diundang lagi dalam acara ini," pungkasnya.
Warga dengan tulus melepas Ganjar dengan lambaian tangan dan mendoakannya. Mereka berdesakan untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan doa saat Ganjar hendak pulang.
BACA JUGA:
Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengajak masyarakat untuk mendoakan kesehatan dan kesuksesan Ganjar Pranowo di masa pensiunnya sebagai Gubernur Jawa Tengah. Meskipun telah memasuki masa pensiun, Ganjar diharapkan tetap akan memimpin dengan amanah yang lebih tinggi di masa depan.
"Kita doakan pak Ganjar selalu sehat dan sukses, terutama sebagai pemimpin di 2024 nanti," ungkap Sri Mulyani.