KALTENG - Polresta Palangka Raya menerjunkan 25 personelnya untuk menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di daerah setempat.
"Ada sekitar 25 personel yang kami libatkan pemadaman karhutla yang terjadi di wilayah hukum kami," kata Kabag Ops Polresta Palangka Raya Ganda B Napitupulu saat dihubungi di Palangka Raya, Jumat 1 September, disitat Antara.
Ganda menuturkan, untuk penyebab kebakaran puluhan hektare lahan yang ada di Kota Palangka Raya masih dilakukan penyelidikan oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Palangka Raya.
Pihak penyidik Polresta Palangka Raya sudah memasang garis polisi dari lokasi lahan yang terbakar hebat di wilayah setempat.
"Kalau sudah penyelidikan terkait kasus karhutla, tentunya itu sudah ranahnya penyidikan. Tetapi apabila nantinya ada tersangkanya, maka akan diekspos ke media, untuk saat ini saya belum berani ngomong," ucapnya.
BACA JUGA:
Perwira Polri berpangkat melati satu itu menegaskan, untuk penyebab karhutla tentunya sangat kecil karena faktor alam. Itu artinya kebakaran diduga kuat adanya ulah manusia yang membakar.
Hanya saja sampai saat ini pihak kepolisian belum bisa membongkar terkait dugaan tersebut, maka dari itu pihak penyidik Satreskrim Polresta Palangka Raya terus melakukan penyelidikan.
"Penyebab karhutla diduga kuat dilakukan oleh manusia yang sengaja memanfaatkan kondisi saat ini," ungkapnya.
Ditambahkan Ganda, untuk personel yang terlibat memadamkan karhutla di lapangan selama ini banyak sekali mengalami kendala. Kendala tersebut seperti tidak adanya sumber air di dekat lokasi karhutla, kemudian jauhnya lokasi dan peralatan damkar harus di angkat dan jarak lahan yang terbakar juga jauh.
"Kita akui akibat karhutla udara di daerah kita ketika pagi hari juga sudah tidak sehat yakni bau asap akibat karhutla," pungkasnya.