Bagikan:

PALANGKA RAYA - Tim gabungan yang terdiri personel Polresta Palangka Raya, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta lain sebagainya melakukan pemadaman di sejumlah titik kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Palangkaraya.

Wakapolresta Palangka Raya AKBP Andiyatna mengatakan bahwa upaya pemadaman melibatkan tim gabungan yang terdiri dari Personel Satuan Samapta dan Satgas Karhutla Polresta Palangka Raya, Kanit Binmas Polsek Sabangau, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Kelurahan Kameloh Baru, Masyarakat Peduli Api (MPA) Kelurahan Kameloh Baru, Tim Serbu Api Kelurahan (TSAK) Menteng, MPA Sabaru dan Pemadam dari PT. Palmindo Gemilang Kencana (PGK).

"Sebelumnya Bhabinkamtibmas Polsek Sabangau telah melakukan Ground Check di bilangan Jalan Mahir Mahar Trans Kalimantan Km 23 masuk perkebunan sawit PT. Palmindo Gemilang Kencana terkait adanya info Hot Spot dari NASA-SNPP dan titik koordinatnya berada di area tersebut," katanya.

Dia menuturkan, setelah beberapa jam kami melakukan upaya pemadaman gabungan, pembatasan penjalaran api dan pendinginan agar api tidak menjalar ke lahan yang lain, namun kebakaran kembali meluas akibat adanya angin kencang dan kurangnya regu pemadam di lokasi sehingga sampai saat ini api belum dapat dipadamkan.

"Menurut saya tentunya perlu penambahan personel Satgas Karhutla baik kota maupun provinsi serta pemadaman alangkah baiknya melalui udara (Water Bombing), dengan tetap melakukan koordinasi dengan instansi terkait baik BPBD Setempat maupun kelompok atau organisasi siaga karhutla untuk melakukan tindakan selanjutnya di kawasan tersebut," ucapnya.

Sementara itu juga Anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Palangka dan Petuk Katimpun Kecamatan Jekan Raya bersama tim gabungan juga bahu-membahu dalam memadamkan karhutla yang terjadi di kawasan setempat.

Dengan menggunakan peralatan yang telah tersedia, tim gabungan terus berusaha memadamkan kobaran api yang telah memakan semak belukar yang ada di kawasan setempat.

Bahkan para personel di lapangan sempat mengalami kendala yakni sulitnya mendapatkan air, karena kondisi saat ini musim kemarau.

Tidak hanya melakukan pemadaman, pihak Kepolisian setempat juga terus melakukan penyelidikan guna menangkap pelaku pembakar lahan yang mengakibatkan Kota Palangka Raya saat ini diselimuti asap pekat akibat karhutla tersebut.