Bagikan:

JAKARTA - Forum Pimpinan Redaksi Multimedia Indonesia (FPRMI) menggelar diskusi yang bertemakan "Mendorong Penguatan UMKM dan Ultra Mikro" di Hotel Sultan Jakarta pada Rabu 30 Agustus. Kegiatan ini tak hanya menjadi wadah untuk berdialog, tetapi juga memiliki nilai penting sesuai dengan aspek ekonomi dan sosial.

Pertemuan tersebut memiliki tujuan yang jelas, yakni memberikan dorongan pada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang selama ini telah membuktikan ketahanannya dalam menghadapi krisis berulang. Dalam era ketidakpastian seperti sekarang, pertumbuhan dan perkembangan UMKM menjadi sangat vital.

Menurut statistik yang dikeluarkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, jumlah UMKM di Indonesia kini mencapai angka sekitar 64,2 juta usaha. Kontribusi yang diberikan oleh sektor ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 60,51 persen, setara dengan nilai Rp9.580 triliun.

Menyerap Tenaga Kerja

Lebih lanjut, UMKM juga memberikan andil penting dalam hal penyerapan tenaga kerja, mencakup 97 persen dari total angkatan kerja yang ada. Tidak hanya itu, sektor ini mampu menarik hingga 60,4 persen dari total investasi yang masuk ke negara ini.

Muh Solihin, Sekretaris Jenderal FPRMI, dalam sambutannya mengungkapkan, "Dengan potensi dan ketahanan yang luar biasa, sudah sepatutnya kita bersama-sama memperkuat UMKM sebagai salah satu pilar ekonomi yang kokoh di Indonesia."

Selain diskusi, acara yang digagas FPRMI juga sekaligus pengukuhan kepengurusan. FPRMI adalah wadah bagi para pemimpin redaksi media multimedia online, tempat di mana gagasan-gagasan penting bisa dipertukarkan dan diharapkan mampu menyuarakan isu-isu yang relevan dengan masyarakat luas.

FPRMI ingin menunjukkan melalui acara ini bahwa kebijakan yang memengaruhi banyak orang harus mendapat perhatian utama. Masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan informasi yang berharga, dan peran media dalam menyediakan informasi yang bermanfaat sangatlah penting.

Muh Solihin menegaskan bahwa ini membutuhkan dialog dua arah, di mana gagasan bisa saling dipertukarkan untuk memajukan ide-ide dan program-program yang perlu diketahui publik. "Cara terbaik untuk mencapainya adalah melalui diskusi antara para pemimpin redaksi di forum ini," tambahnya.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Direktur Organisasi Masyarakat Kementerian Dalam Negeri, Risnandar Mahiwa, yang mewakili Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Bahtiar. Selain itu, kehadiran Bagir Manan, mantan Ketua Mahkamah Agung RI dan anggota Dewan Pers Asep Setiawan, juga memberikan nilai tambah pada acara ini.

Bagir Manan mengungkapkan apresiasinya terhadap diskusi yang diadakan oleh FPRMI dengan fokus pada penguatan UMKM dan ultra mikro. Menurutnya, pers memiliki peran penting dalam pemilihan umum dan pemilihan presiden tahun 2024.

Dia menyoroti perlunya peran pers untuk tidak hanya fokus pada fungsi pengawasan, tetapi juga memberikan sumbangan berupa gagasan dan ide dalam proses penyelenggaraan pemilu di tahun depan.

"Dalam era ini, gagasan dan masukan dari pers sangatlah berharga. Negara ini memerlukan gagasan-gagasan segar untuk mengembangkan sektor ekonomi dan lainnya, dan acara seperti ini menjadi langkah awal yang baik," ungkapnya.

Lebih lanjut, Bagir Manan berbicara tentang kontestasi pilpres dan pileg 2024. Dia berharap agar proses lima tahunan ini berjalan dengan damai dan tanpa hambatan yang berarti. "Partisipasi aktif dari masyarakat akan menjadi kunci keberhasilan, dan upaya mobilisasi massa harus dihindari," tutupnya.