Pemkab Bogor Bangun 17 Sumur Bor Atasi Dampak El Nino
FOTO ILUSTRASI VIA ANTARA

Bagikan:

BOGOR - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, membangun 17 sumur bor dalam waktu dekat untuk mengatasi kekeringan di beberapa wilayah terdampak El Nino.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin di Bogor, Rabu, menjelaskan pembuatan sumur bor tahun ini dilakukan di 17 kecamatan dan telah masuk kegiatan untuk dikerjakan tahun ini.

"Harus minggu-minggu ini direalisasikan. Saya perintahkan camat untuk komunikasi intens dengan Dinas PUPR. Supaya segera terlaksana untuk membantu masyarakat yang krisis air bersih,“ ujarnya dilansir ANTARA, Rabu, 30 Agustus.

Ia mengatakan program pembuatan sumur bor bersumber dari APBD 2023 Kabupaten Bogor akan dilaksanakan di 13 titik, sedangkan masih ada empat titik lainnya bersumber dari dana alokasi khusus (DAK).

Sebanyak 13 titik tersebut, di Desa Pasirmuncang, Kecamatan Caringin, Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea, Desa Leuwengkolot, Desa Cibatok 1, Kecamatan Cibungbulang, Desa Pasir Angin, Kecamatan Cileungsi, Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Desa Sukahati, Kecamatan Citeureup, Desa Babakan, Kecamatan Dramaga.

Desa Cicadas, Kecamatan Gunungputri, Desa Gunungsindur, Kecamatan Gunungsindur, Desa Bantarsari, Kecamatan Rancabungur, Desa Jayaraharja, Kecamatan Sukajaya, dan Desa Pabuaran, Kecamatan Bojonggede.

Sebanyak empat titik yang menggunakan DAK, yakni Desa Nagrak, Kecamatan Sukaraja, Desa Sukamaju, Kecamatan Cibungbulang, Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, dan Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong.

"Camat pastikan lahannya sudah siap. Koordinasi terus dengan Dinas PUPR. Saya minta minggu-minggu sudah terlaksana supaya masyarakat mudah mendapat air bersih," kata Burhan.

Untuk penanganan jangka pendek, Pemerintah Kabupaten Bogor memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat menggunakan 18 truk tangki air dari BPBD, Damkar, PMI, dan Perumda Tirta Kahuripan.

"Ada 89 desa dari 26 kecamatan sudah meminta bantuan air bersih. Kita bantu targetnya 90 ribu liter sehari untuk diberikan kepada masyarakat setidaknya untuk keperluan sehari-hari bukan untuk mengairi sawah," katanya.