Bagikan:

KUPANG - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur membangun 19 sumur bor di sejumlah kabupaten di provinsi berbasis kepulauan itu guna mengatasi kemarau panjang dampak dari krisis El Nino. 

"Tahun ini 2024 kami bangun 19 sumur bor yang tersebar di 19 kabupaten dari 22 kabupaten/kota di NTT," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTT Maksi Nenabu di Kupang, Antara, Rabu, 24 Januari.

Program sumur bor tersebut dibangun guna mengantisipasi kekeringan dan menunjang air baku guna menunjang kemiskinan di NTT. "Kehadiran sumur bor dapat memberdayakan ekonomi sosial masyarakat," ujar dia.

Namun untuk lokasi untuk pembangunan sumur bor masih disurvei oleh tim ahli memastikan ketersediaan air tanah. Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake sebelumnya mengatakan, pihaknya tengah menggenjot pembangunan sumur bor Provinsi NTT.

Hal ini bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat tidak hanya air baku tetapi bisa membantu untuk kebutuhan pertanian dan peternakan.

Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur hingga saat ini belum bisa mengeluarkan status dari krisis El Nino yang terjadi di provinsi berbasis kepulauan itu.

Hal ini karena diperlukan pemetaan wilayah mana saja yang terdampak El Nino di NTT. Jika sudah ada pemetaan dan datanya sudah ada maka pemerintah akan mengambil langkah selanjutnya termasuk penetapan status.

Ayodhia menjelaskan bahwa El Nino berpengaruh pada waktu tanam. Apakah perlu dipercepat musim tanamnya atau diperlambat ambil menunggu musim hujan.