Pasok Barang-barang Barat ke Intelijen Rusia, Kakek 60 Tahun Ini Hadapi Dakwaan di Swedia
Ilustrasi. (Unsplash/Killian Cartignies)

Bagikan:

JAKARTA - Swedia mendakwa seorang pria pada Hari Senin karena memata-matai negara itu dan Amerika Serikat atas nama Rusia, secara tidak sah mentransfer teknologi canggih ke angkatan bersenjata Rusia selama kurun waktu sembilan tahun.

Jaksa mendakwa Sergej Skvortsov, warga negara Swedia dan Rusia, atas tuduhan aktivitas intelijen yang melanggar hukum terhadap kedua negara antara tahun 2013 dan 2022, menurut dakwaan.

Pengacara pria berusia 60 tahun itu mengatakan dia membantah melakukan kesalahan. "Dia menegaskan kembali bahwa dia menyangkal semua tuduhan," kata Ulrika Borg, pengacara kakek berusia 60 tahun itu kepada Reuters, seperti dikutip 29 Agustus.

Jaksa mengatakan tersangka mengumpulkan informasi atas nama Rusia yang dapat merugikan keamanan AS dan Swedia, memberikan Rusia teknologi yang tidak dapat diperoleh di pasar terbuka karena peraturan perdagangan dan sanksi.

"Skvortsov dan perusahaannya telah menjadi platform bagi dinas intelijen militer Rusia GRU dan bagian dari negara Rusia untuk pengadaan teknologi ilegal dari Barat," bunyi dakwaan tersebut.

Sementara itu, Badan keamanan mengatakan dalam sebuah pernyataan, dugaan kejahatan tersebut dapat menimbulkan ancaman keamanan yang serius terhadap Swedia dan negara-negara lain.

"Tujuan dari bisnis tersangka adalah untuk menyediakan kepada Rusia teknologi yang banyak diminati dan sensitif yang dapat digunakan secara militer, di mana tujuan dari pengadaan tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan militer negara Rusia," urai badan tersebut.

Diketahui, polisi menangkap Skvortsov pada November tahun lalu di pinggiran Stockholm. Penangkapan ketika itu melibatkan helikopter Black Hawk dalam sebuah penyerbuan jelang fajar, dengan sang istri sempat ikut ditahan meski belakangan dibebaskan, seperti mengutip The National News.

Berkewarganegaraan ganda Swedia-Rusia, Skvortsov dikatakan pernah bekerja di berbagai bisnis ekspor di Swedia, setelah pindah ke sana pada tahun 1990-an.

Skvortsov, yang telah ditahan sejak penangkapannya, terancam hukuman empat tahun penjara jika terbukti bersalah.