JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat menyetujui potensi penjualan rudal udara ke permukaan dan peralatan terkait ke Jepang senilai 104 juta dolar AS atau sekitar Rp1.586.582.400.000, kata Departemen Luar Negeri AS.
Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan memberi tahu Kongres tentang rencana mengenai penjualan rudal jarak jauh yang juga dikenal sebagai AGM-158B JASSM-ER (Joint Air-to-Surface Standoff Missile-Extended Range) itu sehari sebelumnya.
Pemerintah Jepang telah meminta untuk membeli hingga 50 rudal tersebut, kata badan tersebut, seperti melansir Kyodo News 29 Agustus.
Usulan penjualan tersebut akan membantu Amerika Serikat meningkatkan keamanan sekutu utama yang merupakan kekuatan bagi stabilitas politik dan kemajuan ekonomi di wilayah Indo-Pasifik, sambung badan itu.
Rencananya, rudal-rudal tersebut akan dipasang pada jet tempur F-15 Angkatan Udara Jepang dan jet tempur lainnya, katanya dalam sebuah pernyataan, seraya mencatat rencana tersebut tidak akan mengubah keseimbangan dasar militer di kawasan, atau menimbulkan dampak buruk pada kesiapan pertahanan AS.
AGM-158B JASSM-ER adalah rudal yang dapat diluncurkan dari luar jarak tembak musuh. Rudal ini memiliki jangkauan lebih dari 900 kilometer. Pendahulu rudal ini adalah AGM-158 JASSM.
Ini adalah pertama kalinya potensi penjualannya ke Jepang disetujui, seperti mengutip NHK.
BACA JUGA:
Diketahui, dalam menghadapi tantangan keamanan serius yang ditimbulkan oleh Tiongkok dan Korea Utara, Pemerintah Jepang memperbarui kebijakan pertahanannya tahun lalu, berjanji untuk memperoleh apa yang disebut kemampuan serangan balik, atau serangan pangkalan musuh, dalam perubahan kebijakan besar.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Jepang menjadi lebih aktif dalam memperoleh dan mengembangkan rudal jarak jauh.