Kebiasaan BAB Sembarang, Pemkab Jayapura Minta Warga Waspadai Malaria
Ilustrasi anak dalam perawatan rumah sakit (ANTARA)

Bagikan:

SENTANI - Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura di Provinsi Papua meminta warga kampung mewaspadai penularan penyakit malaria.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Khairul Lie, mengingatkan warga untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat guna meminimalkan risiko penularan malaria.

Penyakit malaria disebabkan oleh parasit plasmodium, yang bisa menular ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi.

Khairul menyampaikan bahwa kebiasaan warga kampung buang air kecil dan besar di sembarang tempat membuat mereka berisiko kena gigitan nyamuk perantara penularan parasit penyebab malaria. Oleh karena itu, dia menyarankan warga kampung membangun jamban sehat.

Dia juga mengemukakan pengaruh pengelolaan kegiatan usaha peternakan yang kurang baik terhadap peningkatan risiko penularan malaria di perkampungan.

"Sapi yang di kandang ketika musim hujan bekas injakan kakinya dapat menjadi sarang nyamuk," katanya, menambahkan, "Kalau boleh kandang sapi itu jauh dari perumahan."

Guna menekan risiko penularan malaria, Khairul mengatakan, Dinas Kesehatan melakukan penyuluhan mengenai upaya pencegahan malaria serta membagikan kelambu kepada warga kampung.

Menurut dia, pemerintah sudah membagikan kelambu kepada warga di 139 kampung. "Setiap rumah bisa peroleh dua sampai tiga kelambu," katanya.

Orang bisa terserang malaria jika digigit oleh nyamuk yang terinfeksi parasit plasmodium.

Menurut siaran informasi di laman resmi Kementerian Kesehatan, nyamuk Anopheles betina yang menjadi perantara penularan parasit penyebab malaria menyimpan telur-telurnya di dalam air.

Selama mengurus telur-telurnya, nyamuk mencari makan dari sore hingga subuh dan dalam proses itu nyamuk bisa menularkan parasit plasmodium kepada manusia.

Gejala malaria tidak langsung muncul ketika seseorang terkena gigitan nyamuk pembawa parasit.

Orang dengan imunitas yang baik risikonya terserang malaria lebih kecil. Orang dengan imunitas kurang baik, bisa mengalami gejala malaria 10 sampai 15 hari setelah digigit nyamuk.

Gejala awal malaria biasanya menyerupai flu. Selain itu, mual, muntah-muntah, dan diare juga sering terjadi.

Jika tidak segera ditangani, orang yang terserang malaria bisa sakit parah. Infeksi parasit penyebab malaria yang tidak ditangani dengan cepat bisa menyebabkan komplikasi seperti gagal ginjal, kejang-kejang, gangguan mental, tidak sadarkan diri (koma), dan tidak jarang berujung pada kematian.