JAKARTA - Pembangunan transportasi publik di Jakarta saat ini semakin digencarkan. Moda transportasi seperti Transjakarta, Moda Rata Terpadu (MRT), dan Lintas Rel Terpadu (LRT) turut diintegrasikan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, sudah semestinya DKI memiliki sistem pembayaran transportasi yang terintegrasi (transit oriented development). Karenanya, masyarakat bisa menggunakan satu alat pembayaran untuk semua moda.
"Yang kita lakukan sama-sama di Jakarta adalah mengintegrasikan transportasi umum. Dengan apa disambungkannya? Dengan tiket yang sama dan rute yang tersambung, sehingga warga menggunakan kartunya," ujar Anies di Jakarta, Sabtu, 22 Februari.
Untungnya, Jakarta memiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berorientasi dengan pembayaran, yakni Bank DKI.
BACA JUGA:
Pada sektor transportasi publik, Bank DKI berkolaborasi dengan BUMD bidang transportasi lainnya untuk mengimplementasikan sistem pembayaran transportasi publik ada Transjakarta, MRT Jakarta dan LRT Jakarta melalui penggunaan JakCard dan JakLingko.
"Bersama Bank DKI kartunya, masuk ke angkot, di-tap, dia bisa pindah ke kendaraan umum, dia bisa pindah ke kendaraan lain tanpa tambahan biaya. Rp5 ribu selama 3 jam, pindah dari satu moda ke moda transportasi lainnya," ungkap Anies.
"Kolaborasi seperti ini juga berlaku untuk pelayanan bidang pangan dan pariwisata," tambah mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
Melanjutkan, Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini mengatakan, pihaknya menyadari perkembangan zaman membawa masyarakat lebih memilih layanan yang praktis.
"Oleh karena itu, kami memiliki sejumlah produk dan layanan non tunai yang dapat mengakomodir hal tersebut, salah satunya JakCard," katanya.
Jakcard merupakan kartu prabayar yang diterbitkan oleh Bank DKI sebagai alat pembayaran non-tunai. Kepraktisan pembayaran dengan JakCard bisa dimanfaatkan warga, salah satunya untuk pembayaran tiket naik Transjakarta.
Namun, perlu diakui, pembayaran cashless telah memudahkan masyarakat dalam bertransaksi, meskipun masih banyak juga yang belum bisa melepaskan kebiasaan membayar dengan uang tunai
"Seiring perkembangan teknologi, sebagian masyarakat kemudian memilih pindah haluan, sebagian lagi masih mencoba-coba hidup cashless, sambil tetap memakai uang tunai," tutup dia.