Mahasiswi IPB Terbakar Saat Praktik di Lab, Kampus Lakukan Investigasi
Ilustrasi kebakaran (ANTARA)

Bagikan:

BOGOR - Setelah terjadinya musibah laboratorium terbakar yang berujung pada meninggalnya satu mahasiswa, IPB University langsung menindaklanjutinya dengan melakukan beberapa penanganan.

Rektor IPB, Arif Satria, melakukan koordinasi untuk menetapkan langkah dengan membentuk tiga tim.

Tim tersebut dibentuk untuk menangani permasalahan tersebut sekaligus melakukan antisipasi untuk memastikan keselamatan kerja di laboratorium serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kehidupan kampus.

“Tim Investigasi akan bekerja sama dengan kepolisian untuk menggali kronologis detail kejadian, termasuk mengecek prosedur baku (SOP) dan hal-hal lain yang perlu diketahui,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Senin, 21 Agustus 2023.

Tim lainnya, yakni Tim Evaluasi Laboratorium. Tim evaluasi ini akan melakukan pengecekan alat-alat dan fasiltas pada seluruh laboratorium di IPB, khususnya alat-alat laboratorium yang berisiko tinggi saat digunakan.

Ketiga, Tim Keselamatan Kerja di kampus, untuk memastikan keselamatan kerja, baik dalam kegiatan akademik, pengabdian pada masyarakat, maupun dalam hal kehidupan kampus pada umumnya, termasuk ketertiban dan keselamatan lalu lintas.

“Sebagian besar tim ini berasal dari Kantor Manajemen Risiko (KMR) yang akan mengevaluasi berdasarkan pedoman dan petunjuk pelaksanaan sistem manajemen laboratorium yang telah dimiliki,” tegasnya.

Ketiga Tim itu akan dikoordinasikan oleh Sekretaris Institut, Prof. Agus Purwito.

Sebelumnya, satu mahasiswi mengalami kejadian kebakaran di laboratorium saat sedang melakukan analisis lemak bahan pakan dengan metode soxlet, Jumat 18 Agustus.

Musibah itu berujung pada nyawanya yang tak tertolong. Korban meninggal dunia usai mendapat perawatan intensif di rumah sakit.