JAKARTA - Cara Ganjar Pranowo merespon dukungan Golkar dan PAN kepada Prabowo Subianto dianggap Pengamat komunikasi, Wahyuningsih Subekti sebagai bentuk ketegaran.
"Tanggapan Pak Ganjar terhadap merapatnya Golkar dan PAN ke kubu Pak Prabowo, saya menganalisa dalam momen tersebut tercermin ketegaran Pak Ganjar dalam menghadapi dinamika kontestasi capres mendatang," kata Wahyuningsih, Rabu 16 Agustus.
Dari nada suaranya yang dalam dan ketenangan menjawab, Wahyuningsih menyebut Ganjar memperlihatkan bahwa tidak ada badai yang dapat menghalanginya untuk mundur dari pesta demokrasi 2024.
Ketegaran dan keyakinan Ganjar tersebut, kata Wahyuningsih muncul dari dukungan yang selama ini didapatkannya baik dari pihak tokoh-tokoh masyarakat dan do’a restu dari tokoh-tokoh agama.
“Beliau yakin bahwa suatu pekerjaan atau tugas yang diawali dengan restu dari para sesepuh akan membuahkan hasil yang baik bagi seluruh bangsa,” ujarnya.
Kata Wahyuningsih, penggunaan kaos Jokowi dari pernyataan Ganjar, menyinggung momen 2014 merupakan salah satu cara untuk memotivasi diri dan para pendukungnya, bahwa tidak ada hal yang mustahil karena kontestasi capres adalah “one person – one vote”.
“Dalam hal ini, beliau juga mencoba menyampaikan pesan bahwa dibelakang perjuangan mereka, ada supporting system yang tidak perlu diragukan lagi. Sehingga pak Ganjar dan pendukungnya tidak perlu pesimis untuk terjun di dalam arena kontestasi capres 2024 nanti karena beliau yakin bahwa peran dari partai politik tidak sebesar dulu dalam memenangkan kontestasi ini,” ujar Wahyuningsih.
BACA JUGA:
Wahyuningsih juga melihat bagi Ganjar yang paling penting adalah menumbuhkan kepercayaan pada bangsa Indonesia untuk memilih seorang pemimpin yang tepat dan mendapat dukungan dari salah satu orang yang paling dipercaya oleh bangsa Indonesia dengan kinerjanya dari tahun 2014 – 2024.
“Representasi pada video tersebut menunjukkan sikap tegar beliau untuk terus berjuang, bahkan dari mimic wajah, gesture tubuh dan pakaian yang beliau pilih menunjukkan bahwa pak Ganjar siap untuk menerima ‘tantangan’ ini karena beliau percaya bahwa hasil kerja beliau ketika menjabat sebagai gubernur dan program kerja yang akan diusung lebih inovatif tanpa melupakan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dan hal ini menjadi modal terkuat untuk menjadi capres pilihan rakyat Indonesia,” ujar Wahyuningsih.