Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Umum PDIP Ahmad Basarah menampik kedatangan bakal calon presiden PDIP, Ganjar Pranowo ke kediaman istri dan anak Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah dan Yenny Wahid, di Ciganjur, Jakarta Selatan dalam rangka penjajakan calon wakil presiden (cawapres). 

Menurut Basarah, pertemuan antara Ganjar dan keluarga Gus Dur merupakan pertemuan kultural bukan untuk meminta dukungan, khususnya kalangan Nahdlatul Ulama (NU). 

"Mengenai pertemuan mas Ganjar dengan ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, yang didampingi juga oleh mba Yenny itu kan pertemuan kultural yang memang mas Ganjar juga akrab dengan keluarga Gus Dur," ujar Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 14 Agustus. 

Basarah menuturkan, Ganjar adalah tokoh yang mengagumi Gus Dur dan pemikiran-pemikirannya. Di mana pemikiran Gus Dur kerap dijadikan referensi dalam agenda-agenda kenegaraan.

"Saya kira itu peristiwa kultural yang sangat mungkin terjadi antara dua tokoh nasionalis religius seperti mas Ganjar Pranowo dengan tokoh penting di kalangan NU seperti ibu Hj. Sinta Nuriyah Wahid, Abdurahman Wahid dan Yenny Wahid," katanya. 

Diketahui, bakal Calon Presiden dari PDIP Ganjar Pranowo menyambangi istri dan anak Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah dan Yenny Wahid, di kediamannya di Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu, 13 Agustus.

Ganjar menjelaskan kedatangannya tersebut sengaja dilakukan sebagai bentuk sowan dari santri kepada istri ulama yang dikagumi.

"Dengan harapan bisa mendapat doa, dukungan dan ijazah, sehingga perjuangan saya sebagai santri yang alhamdulillah dipercaya menjadi bakal calon presiden, bisa tetap selaras dengan gagasan-gagasan Gus Dur," jelas Ganjar dalam keterangan tertulis.

"Bisa ma'tsur atau nyambung sanadnya. Sebab, saya percaya bernegara pun perlu sanad yang baik. Dan, bersanad ke Gus Dur tentu bagian dari jalur terbaik. Bahkan, bukan hanya dalam taraf bernegara," sambungnya.