Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta mencatat hampir 80 ribu warga di Jakarta terjangkit kasus human immunodeficiency virus (HIV). Hal ini terungkap dari data Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi DKI Jakarta sampai bulan Maret 2023.

Kepala Sub Koordinator Bagian Kesehatan Biro Kesejahteraan Sosial Setda Provinsi DKI Jakarta Mariana menyebut, 95 persen pengidap HIV itu telah menerima pengobatan terapi antiretroviral (ARV) dengan obat.

"Sebanyak 72.442 sudah pernah mendapatkan pengobatan ARV. Targetnya sudah mencapai 95 persen," kata Mariana dalam keterangannya, Senin, 24 Juli.

Namun, hanya 51 persen atau 33.590 orang yang didiagnosa positif HIV/AIDS tersebut yang masih rutin mengonsumsi obat ARV.

Sejauh ini, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah melakukan tes HIV kepada 428.508 orang. Hal ini diterapkan lewat aksi percepatan penanggulangan HIV-AIDS untuk mewujudkan Jakarta Bebas AIDS Pada 2030.

Pemeriksaan HIV/AIDS, lanjut Mariana, juga dilakukan kepada 237 perempuan hamil. Pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan anak di dalam kandungan tidak terpapar HIV atau AIDS.

"Ada 180 dari 237 ibu hamil secara rutin telah menjalani pengobatan ARV dan sembilan bayi yang dilahirkan terpapar HIV," tutur Mariana.

Lebih lanjut, Mariana berharap masyarakat untuk tidak melakukan diskriminasi kepada orang dewasa atau anak yang terpapar HIV di Jakarta.

"Diperlukan pendukung isu anak yang hidup dengan HIV, supaya mereka tidak mendapat diskriminasi," imbuhnya.