4 Parpol Dukung Prabowo, PPP: Tak Perlu Jadi <i>Haters</i> atau <i>Lovers</i> Membabi Buta
Gerindra dan PKB menghadiri deklarasi dukungan PAN dan Golkar kepada Prabowo sabagai Capres 2024 di Jakarta Pusat, Minggu, 13 Agustus. (Diah A-VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) PPP Arsul Sani angkat bicara terkait PAN dan Golkar mengumumkan dukungannya kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) di Pilpres 2024.

Deklarasi itu juga dihadiri PKB dan Gerindra yang lebih dahulu memantapkan diri mengusung Prabowo.

"Semoga menjadi hari minggu yang memberkahi Indonesia," kata Arsul dalam akun Twitternya, @arsul_sani, Minggu 13 Agustus.

Arsul menilai siapapun capres yang berkontestasi di pesta demokrasi niatnya pasti demi kepentingan bangsa dan negara. Pembedanya hanya pengusung capres terkadang belum mengunci rapat pilihan jagoannya hingga menit akhir pilpres.

"Saya yakin Pak @prabowo Mas @ganjarpranowo & Mas @aniesbaswedan punya tekad sama mewujudkan cita-cita kita bernegara. Yang berbeda saat ini hanyalah parpol pengusungnya saja. Itu-pun bisa jadi masih dinamis," katanya.

Maka dari itu menyikapi perbedaan pilihan dukungan terhadap capres saat ini, Arsul mengatakan tidak perlu merespons secara berlebihan. Ada baiknya, lanjut dia, nikmati saja kondisi peta politik Pipres 2024 yang aktif dan terus berkembang.

"Tak perlu jadi "haters", tak perlu pula jadi lovers membabi buta. Selamat menikmati sisa waktu akhir pekan," ujar Arsul.

Golkar dan PAN resmi mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024 hari ini, Minggu 13 Agustus.

Hal ini disampaikan Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PAN Zulkifli Hasan dalam acara deklarasi dukungan yang dihadiri oleh Prabowo dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

"Di hari minggu ini merupakan momen bersejarah karena empat partai akan mengusung Bapak Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2024-2029," kata Airlangga di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu, 13 Agustus.

Airlangga menjelaskan, alasan Golkar menjatuhkan dukungannya lantaran Prabowo pernah menjadi kader Golkar, sebelum Gerindra didirikan.

"Kenapa Partai Golkar menjatuhkan pilihan kepada Bapak Prabowo Subianto? Tidak lain tidak bukan karena Bapak Letnan Jenderal, Pak Prabowo Subianto lahir dari rahim Partai golkar," ucap Airlangga.