JAKARTA - Kementerian Luar Negeri menyatakan tiga orang warga negara Indonesia (WNI) di Niger belum berencana pulang, meskipun negara itu tengah dilanda kudeta militer.
“Sejauh ini belum ada rencana (pulang),” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha dilansir ANTARA, Selasa, 8 Agustus.
Dia mengatakan KBRI Abuja di Nigeria dan Konsul Kehormatan RI di Ibu Kota Niamey terus memantau situasi di Niger, serta menjalin komunikasi dengan ketiga WNI yang bekerja di daerah Tahoua.
“Kondisi mereka baik dan aman,” tutur Judha.
Sejumlah negara seperti Prancis, Italia, Spanyol, dan Jepang telah mengumumkan evakuasi warga negaranya dari Niger di tengah krisis yang dipicu kudeta militer terhadap pemerintahan Presiden Mohamed Bazoum.
Kudeta diumumkan tentara Niger pada 26 Juli 2023, pada hari yang sama setelah mereka menahan Bazoum di kediamannya.
Militer beralasan kudeta dilakukan karena situasi keamanan yang memburuk dan krisis sosial ekonomi yang dialami negara Afrika Barat itu.
BACA JUGA:
Akibat kudeta tersebut, negara tetangga Nigeria memutuskan untuk menutup perbatasan daratnya dengan Niger sementara Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) menyatakan sedang menyusun rencana intervensi militer untuk mengembalikan pemerintahan demokratis di Niger.
Menanggapi ancaman tersebut, junta mengumumkan telah menutup wilayah udara Niger.
Penutupan wilayah udara dan perbatasan darat oleh Nigeria menjadi tantangan terbaru bagi negara-negara untuk mengevakuasi warganya dari Niger.