Mantan PM Pakistan Imran Khan Divonis Bersalah: Ditahan Sejak Sabtu, Pengacara Sebut Selnya Kecil dengan Lalat dan Serangga
Mantan PM Pakistan Imran Khan. (Twitter/@ImranKhanPTI)

Bagikan:

JAKARTA - Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan ditahan di sebuah sel penjara yang kecil dan kotor, salah satu pengacaranya mengatakan pada Hari Senin setelah diberikan akses menemuinya di penjara, ketika bersiap untuk mengajukan banding atas vonis korupsi yang dijatuhkan kepada kliennya.

Khan (70), telah berada di tengah-tengah gejolak politik sejak ia digulingkan sebagai perdana menteri dalam mosi tidak percaya tahun lalu, yang menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas di negara bersenjata nuklir yang sedang bergulat dengan krisis ekonomi.

Polisi membawa Khan dari rumahnya di Kota Lahore pada Hari Sabtu dan memindahkannya ke penjara di distrik Attock, dekat Ibu Kota Islamabad. Pengadilan memvonisnya bersalah atas tuduhan korupsi terkait penjualan hadiah negara yang melanggar hukum, menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara kepadanya.

"Saya bertemu dengan Imran Khan yang mengatakan kepada saya, 'mereka menempatkan saya di kelas C'," kata Naeem Panjutha, sang pengacara, merujuk pada kondisi di penjara di mana ia menghabiskan waktu kurang dari dua jam dengan Khan untuk mempersiapkan dokumen untuk mengajukan banding, dilansir dari Reuters 8 Agustus.

"Itu adalah sebuah ruangan kecil yang memiliki kamar kecil terbuka di mana dia mengatakan ada lalat di siang hari dan serangga di malam hari," lanjut Panjutha.

Tim kuasa hukum Khan juga memohon kepada pihak berwenang untuk memberikan kondisi yang lebih baik di penjara, kata Panjutha kepada para wartawan di Islamabad sebelumnya.

Diketahui, para tahanan politik berhak mendapatkan fasilitas "kelas B" yang lebih baik, termasuk akses ke televisi, koran dan buku.

Sementara itu, juru bicara pemerintah dan pihak berwenang penjara tidak menanggapi permintaan komentar, yang berulang kali diajukan mengenai kondisi penahanan Khan.

Dengan hukuman korupsi yang dijatuhkan kepadanya, kendati ditolak dan disebut Khan bermotif politik, mantan atlet Kriket itu kemungkinan besar akan didiskualifikasi dari pencalonan dalam pemilihan umum yang digelar November mendatang.

Penangkapan Khan adalah yang terbaru dari serangkaian pukulan yang telah melemahkan posisi politiknya, setelah ia berselisih dengan militer yang berkuasa dan partainya terpecah.

Sejak penggulingannya, Khan telah berkampanye untuk mengadakan pemilihan cepat dan mengorganisir protes, yang berujung pada kekerasan yang signifikan pada tanggal 9 Mei, meningkatkan ketegangan dengan militer.

Khan menuduh militer dan lawan-lawan politiknya berkomplot untuk menghalanginya mengikuti pemilu. Sedangkan militer, yang telah memerintah Pakistan selama hampir separuh sejarahnya, membantah hal itu.