Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku menerima laporan bahwa kader partainya diimingi imbalan uang agar turut serta dalam gerakan pengambilalihan jabatan Ketum Demokrat.

Hal ini dia beberkan dalam konferensi pers yang didampingi Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya, Ketua Dewan Kehormatan Demokrat Hinca Pandjaitan, dan Ketua Mahkamah Partai Demokrat, Nachrowi Ramli.

"Pelaku gerakan menargetkan 360 orang para pemegang suara (kader partai) yang harus diajak dan dipengaruhi dengan imbalan uang dalam jumlah yang besar," kata AHY di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Senin, 1 Februari.

AHY membeberkan, gerakan ini digaungi oleh lima tokoh. Mereka terdiri dari satu orang kader aktif Demokrat, satu kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, satu mantan kader yang diberhentikan sejak 9 tahun dengan tidak hormat akibat korupsi, satu kader yang telah keluar dari partai 3 tahun yang lalu, dan satu nonkader Partai Demokrat.

AHY bilang, satu orang tokoh yang bukan berasal dari internal partai ini merupakan pejabat tinggi di pemerintahan Presiden Joko Widodo. Bahkan, ada sejumlah menteri yang dikabarkan mendukung gerakan ini.

"Gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan yang secara fungsional berada di dalam lingkaran kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo. Gerakan ini juga dikatakan sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting di pemerintahan Presiden Joko Widodo," tutur AHY.

Adapun modusnya, gerakan pelengseran jabatan AHY akan dilakukan dalam penyelenggaraan kongres luar biasa (KLB) partai Demokrat. Dalam kongres ini, akan ada gerakan kudeta menggunakan suara kader yang mendukung.

"Konsep dan rencana yang dipilih para pelaku untuk mengganti dengan paksa Ketua Umum Partai Demokrat yang sah adalah dengan menyelenggarakan kongres luar biasa," ucap AHY.

"Para pelaku merasa yakin gerakan ini pasti sukses karena mereka mengklaim telah mendapatkan dukungan sejumlah petinggi negara lainnya," lanjutnya.

Tidak terima dengan adanya gerakan jegal tersebut, AHY mengaku akan mempertahankan kedaulatan dan kehormatan partainya. Dia akan mempertahankan posisi Ketua Umum Demokrat dengan menempuh jalur secara hukum.

"Akan kami tempuh dengan mengindahkan konstitusi dan undang-undang pranata hukum serta ikhtiar politik yang bertumpu pada nilai-nilai keadilan moral dan etika. Tentu kami akan besikap tegas, namun insyaallah Partai Demokrat akan tetap konsisten menggunakan cara-cara yang damai dan berkeadaban," ungkap dia.