Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie menilai figur yang datang dari kalangan Nahdatul Ulama (NU) dapat menambal kelemahan bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.

“Yang kita anggap bisa menambal kelemahan Anies, yaitu dari lingkungan Nahdlatul ulama, kader dari Nahdlatul Ulama,” kata Gus Choi, sapaan karibnya dilansir ANTARA, Rabu, 2 Agustus.

Sebab, kata dia, figur dari kalangan NU tersebut dapat mendongkrak perolehan suara Anies Baswedan yang lemah pada basis pemilihan Jawa Tengah dan Jawa Timur, sebagaimana hasil survei sejumlah lembaga.

“Oleh karena itu, cari figur. Siapa mereka? Nah, di sini karena mereka pada umumnya adalah basis Nahdliyin, maka figur Nahdliyin itu yang kita inginkan,” tuturnya.

Dia juga menyebut figur yang mampu menambah kekuatan tersebut dibutuhkan, sebab KPP yang terdiri dari Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat merupakan partai politik menengah.

“Tiga partai ini partai kelas menengah, bukan partai pemenang, bukan partai nomor dua, tapi menengah. Oleh karena menengah maka kekuatannya terbatas kalau lihat hasil Pemilu 2019 yang kemarin, maka kami NasDem berpikir mencari sosok figur yang bisa menambah kekuatan,” tuturnya.

Karenanyapartai politik anggota KPP pun menurutnya legowo, apabila bakal cawapres pendamping Anies datang dari luar koalisi sebagai strategi mendulang suara pada Pilpres 2024.

“Sehingga bisa ada harapan untuk memenangkan pertarungan. Siapa mereka? Tiga Partai ini harus legowo, tidak harus dari tiga partai ini, PKS atau Demokrat, apalagi NasDem, tidak, NasDem tidak pernah mengajukan dirinya untuk menjadi wapresnya Anies,” katanya.

Meski demikian, koalisi menyerahkan keputusan penentuan bakal calon wakil presiden (cawapres) kepada Anies Baswedan.

“Apa yang terjadi akan datang kita tidak tahu karena semuanya sudah diserahkan sepenuhnya kepada Mas Anies. Silakan dipilih siapa saja, terserah,” ucapnya.

Sementara itu, terkait adanya penilaian yang menempatkan Anies Baswedan sebagai sosok sayap kanan, dia menyebut hal tersebut hanyalah cap atau framing belaka.

“Sebetulnya Anies itu ya bukan kanan. Bagaimana dia kanan? Dia cucunya pahlawan nasional dan Anies sekolahnya pernah di Amerika, ibunya di Amerika itu ibu yang diikutinya itu, itu adalah Katolik atau Kristen, begitu kan. Jadi dia hanya cap, framing bahwa dia kanan,” ujarnya.

Gus Choi menolak Partai NasDem mengusung Anies karena latar belakang cap agama yang keislaman.

“Secara pendidikan oke, secara latar belakang keluarga oke, secara track record oke,” kata dia.