PKS Tegaskan NasDem Belum Usulkan Cawapres dari Kalangan NU ke Tim Kecil
Anies Baswedan/DOK IST

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara PKS Muhammad Kholid, menyatakan hingga saat ini Partai NasDem belum mengusulkan secara resmi terkait nama cawapres pendamping Anies Baswedan dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) ke tim kecil yang dibentuk bersama Demokrat. 

Hal tersebut ditegaskan Kholid menanggapi pernyataan Ketua DPP Partai NasDem Effendi Choirie atau Gus Choi yang menyebut tokoh NU, seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan putri presiden ke-4 RI Yenny Wahid layak dipertimbangkan menjadi cawapres Anies.

"NasDem belum pernah usulkan secara resmi, hanya wacana di media saja," ujar Kholid saat dikonfirmasi, Jumat, 13 Januari. 

Kholid mengatakan, PKS menghormati usulan NasDem tersebut. Namun, menurutnya, alangkah lebih bijak apabila ketiga partai politik yang sedang mematangkan Koalisi Perubahan duduk bersama untuk saling menyampaikan pendapat partainya. 

"PKS, Demokrat dan NasDem masing-masing punya hak menyampaikan pandangannya. Kami hormati usulan NasDem," jelas Kholid. 

"Namun sebagai sahabat, kami sarankan agar NasDem secara resmi menyampaikannya di tim kecil untuk dibahas secara bersama-sama dengan PKS dan Demokrat," tambahnya.

Sebelumnya, Gus Choi menyebut hingga saat ini belum ada nama khusus yang akan mendampingi Anies Baswedan di Pemilu 2024. Namun, ada beberapa tokoh-tokoh layak dipertimbangkan jadi cawapres Anies dari kalangan NU, salah satunya Khofifah Indar Parawansa. 

"Belum, tapi nama-nama yang mungkin pantas untuk dipertimbangkan untuk jadi cawapres Anies dari kalangan NU misalnya ada Khofifah, ada Saifullah Yusuf, ada Yenny Wahid, ada Gus Yasin," kata Gus Choi kepada wartawan, Kamis, 12 Januari.

Sementara dari kalangan teknokrat yang potensial jadi cawapres Anies, menurutnya, adalah Ilham Akbar Habibie.

"Kalau dari teknokrat ada Ilham Habibie. Jadi Ilham Habibie itu menarik juga kan," kata Gus Choi.

Meski demikian, Gus Choi menyatakan, semua usulan dari calon mitra koalisi yakni PKS dan Demokrat yang mendorong tokohnya masing-masing akan ditampung untuk kemudian dipilih yang terbaik.

"Nggak apa-apa (Demokrat AHY, PKS Aher), semua usulan kan harus ditampung dibicarakan bersama. Ujungnya siapapun harus diterima asal memang cawapresnya itu bisa mendongkrak suara," kata Gus Choi.