SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa enggan menanggapi namanya masuk dalam nama-nama calon wakil presiden yang diusung untuk Pemilu 2024.
"Sampun, maturnuwun, maturnuwun (sudah, terima kasih, red) sudah, sudah soal itu," kata Khofifah dilansir ANTARA, Jumat, 26 Mei.
Khofifah menyampaikan hal tersebut usai menerima predikat juara umum mewakili Jawa Timur dalam Anugerah Adinata Syariah 2023. Pemberian penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Saat ditanya wartawan soal kedatangannya ke Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang, Banten, kediaman pribadi Wapres, Khofifah mengatakan memang sering mampir ke tempat itu.
"Ke Tanara? Loh, saya sering dulu kalau Maulid itu saya yang ceramah di sana dulu. Makasih semuanya," tambah Khofifah singkat dan langsung beranjak dari lokasi.
Sebelumnya nama Khofifah disebut oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) sebagai salah satu kandidat calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan. KPP terdiri dari Partai Nasdem, PKS dan Partai Demokrat Demokrat
BACA JUGA:
Wakil Ketua Majelis Syuro DPP PKS Sohibul Iman menyebut tiga dari lima nama bakal cawapres Anies Baswedan yang sudah mengerucut.
Tiga nama itu adalah Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Selain dari KPP, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subiatno juga sempat bertemu dengan Khofifah di Surabaya, Jawa Timur, pada Februari 2023. Pertemuan tersebut adalah pertemuan kedua, pertemuan pertama sudah terjadi pada 3 Mei 2022. Saat itu Prabowo mendatangi Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Namun, Khofifah menolak untuk menjelaskan pertemuan tersebut secara khusus membicarakan soal persiapan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Sedangkan Wapres Ma'ruf Amin sudah menyatakan dia mempersilakan para capres untuk memilih cawapres dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
Wapres Ma'ruf Amin diketahui menjabat jadi Rais' Aam (pemimpin tertinggi) NU ke-10 pada 2015-2018 sebelum ia menjadi Wapres mendampingi Presiden Joko Widodo.
Sedangkan Khofifah masuk menjadi Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmah 2022-2027. Sebelumnya yaitu sejak 2000, ia adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat (organisasi perempuan) NU sampai saat ini.