Saksikan Latihan Gabungan, Puan Minta TNI Harus Siap dengan Era <i>Artificial Intelligence</i>
Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani bersama Panglima TNI Laksamana Yudo Margono (Istimewa)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani menyaksikan latihan gabungan (Latgab) TNI 2023 yang digelar dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan setiap Komando Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan). Ia menekankan, TNI memiliki peran krusial dalam menghadapi beragam potensi ancaman yang dapat mengganggu stabilitas dan kedaulatan NKRI.

Puan bertolak ke salah satu lokasi Latgab di Banyuwangi, Jawa Timur, dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, menggunakan Pesawat milik TNI AU, Senin 31 Juli.

Ia berangkat bersama Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menko Polhukam Mahfud MD, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas beserta sejumlah petinggi TNI.

Puan mengatakan, Latgab tersebut menjadi langkah proaktif TNI dalam memperkuat kemampuan pertahanan negara, menjaga integritas wilayah, serta memberikan perlindungan terhadap masyarakat.

“Latihan Gabungan TNI Tahun 2023 merupakan momen penting bagi anggota TNI untuk terus meningkatkan profesionalisme dan kemampuan tempur guna menghadapi potensi ancaman yang mungkin timbul," ungkap Puan dalam keteranganya, Senin 31 Juli.

Puan pun menyinggung soal perkembangan teknologi dalam perang. Ia mengingatkan TNI harus siap dengan penggunaan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di bidang militer, khususnya untuk tugas-tugas yang dianggap terlalu berbahaya untuk dikerjakan manusia.

“Sebagai negara yang memiliki pasukan militer terbaik, TNI harus bisa mengalokasikan lebih banyak ilmu pengetahuan untuk mempelajari AI yang bertujuan untuk mendampingi sistem pertahanan negara kita. TNI harus siap dengan era Artificial Intelligence,” tutur perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Puan memberi contoh penggunaan AI melalui peran robotik yang sudah dilakukan oleh militer dari berbagai negara maju. Seperti, Angkatan Udara AS (USAF) yang menerbangkan jet tanpa awak sebagai 'Loyal Wingman' untuk mendampingi jet yang dikemudikan manusia.

Jet nirawak itu bertugas untuk melawan musuh, menuntaskan misi, atau membantu pilot melakukannya. Menurutnya, penggunaan teknologi AI dapat meminimalisirkan potensi berbahaya.

"Dengan penerapan yang bijaksana dan transparan, AI dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi militer dalam melindungi negara dan meningkatkan keamanan global," sebut Puan.

Meski begitu, Puan mengakui dalam membuat suatu keputusan penting di medan pertempuran tidak bisa dilakukan oleh AI. Namun, prajurit yang memiliki jam terbang tinggi dan integritas akan melindungi negara mampu menjadi kolaborasi yang tepat dalam hal penerapan AI di bidang militer.

"Pengalaman tidak bisa digantikan oleh teknologi. Karena dengan merasakan, terlibat langsung dalam pengambilan keputusan merupakan sisi positif dalam setiap adanya potensi pertempuran dalam melindungi negara," ucapnya.

Puan pun menyebut, TNI sebagai alat pertahanan negara memiliki peran krusial dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman baik dari dalam dan luar negeri terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa.

Selain itu, TNI juga memiliki peran penting sebagai garda terdepan dalam pemulihan terhadap kondisi keamanan negara yang terganggu akibat kekacauan keamanan.

"Seperti kata pepatah latin si vis pacem para bellum yang bermakna apabila mendambakan perdamaian maka harus siap berperang, tentunya hal tersebut memiliki arti yang sangat penting dalam latihan kali ini," ujar Puan.

Lebih lanjut, Puan mengatakan Latgab TNI memberikan kesempatan bagi personel untuk menguji kemampuan personel secara menyeluruh, dan mengidentifikasi kelemahan yang perlu diperbaiki. Kemudian, kata Puan, untuk memperkuat kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman masa depan.

Mantan Menko PMK ini pun menambahkan, Latgab TNI bukan saja menguji teknik, taktik, dan sistem pertahanan TNI. Tapi juga, menurut Puan, termasuk menguji kesiapan logistik pertempuran.

"Semangat juang dan semangat berkorban dari para personel TNI tercermin dalam latihan ini, yang menjadikan TNI semakin siap menghadapi berbagai tantangan keamanan yang mungkin terjadi," imbuh Puan.

Secara keseluruhan, Latgab TNI dinilai sebagai upaya strategis penting dalam meningkatkan kesiapsiagaan TNI untuk menjalankan tugasnya dalam menjaga kedaulatan negara. Puan juga menyebut, Latgab TNI dapat membantu Negara menjaga stabilitas keamanan nasional, berkontribusi pada operasi kemanusiaan dan perdamaian internasional, serta meningkatkan solidaritas antar-prajurit.

"Dalam semangat patriotisme, prajurit TNI bersama-sama berlatih, menatap ke depan dengan keyakinan tak tergoyahkan. Latihan gabungan menjadi pilar tak tergoyahkan dalam mengokohkan pondasi tangguh yang melindungi negeri ini dari setiap ancaman," ungkapnya.