JAKARTA - DPR menggelar event olahraga bersepeda dan lari akhir pekan ini untuk menyambut sidang Parlemen se-Asia Tenggara atau ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) ke-44. Memegang keketuaan AIPA tahun 2023, DPR bertugas sebagai tuan rumah sidang umum forum parlemen ASEAN tersebut tahun ini.
Kegiatan olahraga yang digelar DPR akan diselenggarakan pada Jumat 28 Juli mendatang. Event bertajuk 'Fun Run and Ride Road to the 44th AIPA' itu terbuka untuk umum dan akan dilakukan di area Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
“Untuk menyambut Sidang Umum AIPA ke-44, DPR RI menggelar acara olahraga santai. Kami mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan ini sebagai bentuk partisipasi untuk menyemarakkan event bergengsi di ASEAN itu di mana Indonesia bertindak sebagai hosting,” kata Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Gilang Dhielafararez, Selasa 25 Juli.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti kegiatan olahraga tersebut dapat mendaftarkan diri melalui akun Instagram BKSAP DPR RI @bksap atau akun @biro.ksapdpr. Event ini merupakan kolaborasi BKSAP dan Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI.
Dalam acara nanti, peserta akan mengikuti kegiatan dengan titik start dan finish dimulai dari depan Gedung Nusantara III lalu mengitari area kompleks parlemen. DPR RI menyiapkan doorprize dan beragam hadiah menarik untuk memeriahkan acara.
Gilang mengatakan DPR RI menjadikan event 'Fun Run and Ride Road to the 44th AIPA' sebagai salah satu sarana untuk mensosialisasikan kegiatan Sidang AIPA ke-44 yang akan dihadiri perwakilan parlemen negara-negara ASEAN serta delegasi dari berbagai organisasi internasional.
"Selain untuk sosialisasi Sidang AIPA, DPR RI memilih menggelar acara olahraga karena komitmen kami untuk menyukseskan target-target Sustainable Development Goals (SDGs) yang merupakan agenda dunia, khususnya dalam target dan strategi pembangunan ekonomi hijau,” tuturnya.
Sejumlah isu menjadi fokus utama DPR RI dalam Sidang Umum AIPA tahun ini, salah satunya terkait upaya mendorong terciptanya stabilitas kawasan sebagai faktor utama penunjang pertumbuhan ekonomi.
DPR RI juga mendorong agar segera diimplementasikannya 5 Point Consensus terkait krisis di Myanmar dan mengoptimalkan peran agenda lainnya di bidang ekonomi. Peran Parlemen dalam mendorong akselerasi transisi hijau bagi negara ASEAN pun turut menjadi fokus agenda DPR di Sidang Umum AIPA kali ini.
Isu besar terakhir yang akan dibawa DPR RI ke Sidang AIPA ke-44 adalah mengenai mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam rangka menunjang Green Jobs sebagai salah satu penopang green ekonomi.
BACA JUGA:
Gilang mengungkapkan, DPR RI sudah menggelar sejumlah rangakain kegiatan jelang Sidang Umum AIPA ke-44, seperti AIPA-ASEAN Preparatory Meeting yang diselenggarakan di Labuan Bajo, NTT, untuk mendukung Keketuaan Indonesia pada KTT ASEAN ke-42.
DPR juga telah mengadakan Sidang ke-6 ASEAN Inter-Parliamentary Assembly Advisory Council on Dangerous Drugs (AIPACODD) atau Dewan Penasehat Perkumpulan antar Parlemen ASEAN terkait Obat-Obatan Berbahaya yang berlangsung pada 30-31 Mei 2023 di Bogor, Jawa Barat.
Total peserta yang akan menghadiri Sidang Umum AIPA ada sebanyak 500 orang, termasuk delegasi dari 10 negara ASEAN. Selain itu perwakilan dari 20 negara observer, dan perwakilan dari 12 organisasi internasional.
Untuk diketahui, AIPA lahir dari keinginan para anggota Parlemen negara-negara anggota ASEAN dalam upaya menumbuhkan kesepahaman bersama dalam membantu dan mendorong terwujudnya kerja sama yang lebih erat. Termasuk untuk menjembatani pemecahan permasalahan yang terjadi di negara-negara ASEAN.
AIPA sebelumnya bernama ASEAN Inter-Parliamentary Organization (AIPO). Terbentuknya AIPA merupakan inisiatif Indonesia di awal tahun 1970-an didorong oleh kemajuan yang dibuat oleh Asia Tenggara.
Saat itu DPR RI menyampaikan ide untuk membentuk suatu organisasi yang terdiri dari parlemen-parlemen anggota ASEAN yang di awal tahun 1970-an masih hanya beranggotakan Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Ide Indonesia tersebut mendapat sambutan positif.
AIPO resmi dibentuk sebagai organisasi resmi antar-parlemen negara-negara anggota ASEAN melalui penandatanganan Statutes of AIPO oleh para Ketua Delegasi pada tanggal 2 September 1977. Sidang Umum pertama AIPO diselenggarakan pada tanggal 26-28 September 1978 di Singapura, yang kemudian diselenggarakan sekali dalam setahun secara bergiliran di negara-negara AIPO sesuai urutan alfabetis.
Pada Sidang Umum ke-27 AIPO tahun 2006 di Cebu City, Filipina, Statuta AIPO resmi diamandemen menjadi Statuta AIPA. Hal ini merupakan kesepakatan negara-negara anggota untuk mentransformasi AIPO menjadi sebuah institusi yang lebih efektif dan terintegrasi dengan nama ASEAN Inter-Parliamentary Assembly.