Formula E Belum Terlaksana, Pak Anies Anggarannya ke Mana Ya?
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: Humas DKI Jakarta)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklarifikasi secara terbuka terkait anggaran yang telah dikeluarkan dalam rencana pergelaran Formula E.

Sebab, menurut Zita, saat ini banyak pihak yang mempertanyakan ke mana anggaran yang telah digelontorkan. Padahal, saat ini ajang balap mobil listrik tersebut tak kunjung terlaksana.

"Banyak informasi beredar, terkait anggaran yang dihabiskan untuk penyelenggaraan Formula E. Tidak sedikit yang bertanya ke mana uangnya? Saya berharap Pak Gubernur akan memberikan klarifikasi," kata Zita dalam keterangannya, Jumat, 29 Januari.

Kata Zita, Pemprov DKI tidak hanya bisa sebatas menginformasikan penundaan penyelenggaraan Formula R dan menjamin Comitment Feenya tidak hangus. 

Tapi, saat ini rakyat membutuhkan kepastian anggaran yang digelontorkan. Terlebih, saat ini kondisi COVID-19 saat ini semakin meningkat dan banyak pasien COVID-19 yang tidak dalam menjalani perawatan karena penuhnya tempat tidur isolasi dan ICU di rumah sakit rujukan.

"Saya pikir, lebih bijak kalau Gubernur yang langsung klarifikasi saja. Jawab pertanyaan publik dengan data dan fakta. Jangan sampai rakyat hanya menerka-nerka, akhirnya timbul hoaks," ungkap Zita.

Sebelumnya, Anggota Komisi B DPRD DKI, Gilbert Simanjuntak membeberkan bahwa total anggaran yang telah digelontorkan Pemprov DKI dalam rencana pergelaran Formula E mencapai Rp1,1 triliun.

Gilbert memaparkan rincian anggaran yang telah dikeluarkan. Biaya Komitmen atau commitment fee sebesar Rp360 miliar pada termin satu dan Rp200 miliar pada termin dua. 

Kemudian, ada dana terukur langsung dan tidak langsung juga telah dibayarkan dengan total Rp143 miliar. Dana ini digunakan untuk perubahan lapangan Monas yang sejak awal direncanakan berkaitan dengan Rormula E.

Di luar itu, penyertaan modal daerah kepada PT Jakarta Propertindo digelontorkan untuk kegiatan yang berkaitan dengan Formula E.

Terdapat rincian antara lain Rp5 miliar untuk studi kelayakan, Rp600 juta untuk sosialisasi, serta Rp10 miliar untuk layanan umum dan lain-lain.

"Biaya ini tidak jelas apakah sudah dikeluarkan dan digunakan atau batal. Lalu biaya untuk negosiasi awal ke New York yang dilakukan oleh Gubernur pada tahun 2019," ungkap Gilbert.

Kemudian, masih ada biaya langsung berupa Bank Garansi sebesar Rp423 M di tahun 2020 yang dibayarkan ke bank. Lalu, terdapat juga beberapa anggaran Formula E juga terdapat di beberapa SKPD seperti Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Pariwisata, dan Dinas Perhubungan.