Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno sedang jadi sorotan Putra Nababan. Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDI Perjuangan itu merasa terusik dengan unggahan Sandiaga di media sosial.

Awalnya, Sandiaga lewat akun Instagram mengunggah kegiatannya berolahraga. Di postingan itu, Sandiaga mengaku  mengajak seluruh anggota DPR Komisi X untuk lari pagi. Tapi saat itu hanya dua orang anggota dewan saja yang datang.

"Dari 50 lebih anggota Dewan di Komisi X, hanya 2 yang hari ini menerima ajakan lari pagi saya sembari meninjau usaha-usaha ekonomi kreatif yang ada di kawasan GBK. Untuk komisi X yang lain saya dan Bu @dewicoryati tunggu di hari Selasa depan. Kita olahraga sambil bertukar pikiran untuk menggarap potensi lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sampai jumpa!" kata @sandiuno di Instagram pribadinya sebelum akhirnya dia menghapus unggahannya itu. 

Unggahan tersebut yang memantik reaksi Putra Nababan. Bagi Putra, Sandiaga seharusnya menunjukkan kerja nyata bukan malah menciptakan sensas apalagi sampai membuat masyarakat berpikiran buruk terhadap anggota DPR.

"Sandi harusnya sadar dirinya adalah  pembantu Presiden Jokowi. Dia harus berhenti menciptakan sensasi-sensasi politik kosong dengan memberikan bingkai framing negatif terhadap mitra kerjanya, seolah-olah 50 lebih anggota Komisi X tidak bisa bangun pagi dan lari pagi serta tidak mau ikut menyaksikan usaha ekonomi kreatif di GBK," kata Putra dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan yang dikutip Jumat, 29 Januari.

Dia juga meminta agar Sandiaga mengurangi intensitasnya dalam bermain media sosial dan fokus pada pekerjaannya."Dari yang kami amati di media sosial, Menteri yang satu ini rajin sekali bermedsos. Sehari bisa tiga sampai empat kali posting," tegasnya.

"Ini jadi pertanyaan kita sebenarnya apa yang sudah dikerjakan olehnya? Rasanya kok tidak ada dan hanya terus menerus mencari sensasi agar mendapat simpati di media sosial," imbuhnya.

Putra Nababan juga meminta Sandiaga mengklarifikasi postingannya yang belakangan dihapus dari akun Instagram. Sebab, sudah banyak orang yang memberikan komentar atau menonton unggahannya baik di Twitter maupun Instagram. 

Menparekraf dalam pandangan Putra Nababan seharusnya bekerja sama dengan Komisi X DPR bukannya mengunggah informasi yang ujungnya menimbulkan presepsi di masyarakat.

"158 ribu lebih masyarakat yang sudah membaca unggahan itu pasti berpikir anggota Komisi X tidak memenuhi undangan lari pagi dan tidak berkenan melihat langsung usaha ekonomi kreatif, padahal undangannya fiktif dan rekayasa Sandi saja. Jadi kebohongan publik ini harus diklarifikasi," ungkapnya.

Merespons hal ini, Juru Bicara Sandiaga Uno, Kawendra Lukistian meminta agar Putra Nababan tak perlu terbawa perasaan dan berlebihan dalam menanggapi unggahan terkait lari pagi tersebut.

"Enggak perlu baper, enggak perlu terlalu lebay lah. Itu hanya sekadar jokes," ungkap Kawendra kepada wartawan.

Apalagi, unggahan yang dianggap menyinggung anggota dewan tersebut saat ini sudah dihapus karena Sandiaga tetap berupaya untuk menghargai anggota DPR Komisi X yang merupakan mitra kerjanya.

Selain perihal unggahan, Kawendra juga berbicara soal aktifnya Sandiaga Uno di media sosial. Menurutnya, banyaknya unggahan di akun media sosial mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut sebenarnya hanya bagian dari pekerjaan dan menjalankan komitmennya untuk membuka arus informasi.

"Ingat ini era 4.0, jadi masyarakat perlu tau apa saja yang dilakukan beliau sebagai menteri. Dan setahu saya pengelolaan sosmed beliau dibantu beberapa admin, jadi bisa simultan kapan saja menyampaikan informasi," tegas Wasekjen Gerindra ini.

"Anda pun harusnya begitu. Jadi Anggota DPR RI lebih banyak postingan tentang apa yang dilakukan. Silakan introspeksi," pungkasnya.