Bagikan:

MAKASSAR - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Rusianto Lallo merespons sikap Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin yang terkesan menutup komunikasi dengan wali kota dan wakil wali Kota Makassar  terpilih M Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto)-Fatmawati Rusdi.

Lallo yang juga politikus NasDem ini menyoroti ketidakhadiran Prof Rudy saat penetapan wali kota-wakil wali kota Makassar terpilih Danny Pomanto-Fatmawati.

Lallo menyinggung tugas Pj Wali Kota Makassar dalam 'Surat Keputusan pengangkatan Prof Rudy Djamaluddin sebagai Pj wali kota oleh Kemendagri adalah mensukseskan penyelenggaraan Pilkada Makassar 2020.

“Seharusnya Pj Wali Kota paham dan tahu soal tersebut, sehingga idealnya Pj Wali Kota Makassar harus mensukseskan seluruh tahapan penyelenggaraan pilkada termasuk didalamnya hadir dalam pengesahan pengangkatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih dalam paripurna DPRD,” ujar Lallo, Kamis, 28 Januari.

“Soal tim transisi, harusnya dapat memahami maksud wali kota terpilih membentuk tim transisi tersebut sebagai upaya atau cara agar peralihan kekuasaan dalam hal ini wali kota terpilih berjalan baik dan sukses,” sambungnya.

Lallo menyarankan agar Prof Rudy menyambut Danny Pomanto lewat komunikasi jelang pelantikan wali kota-wakil wali kota Makassar.

"Yang terakhir Pj wali kota harus menafsirkan keinginan Gubernur sebagai atasan langsung beliau yaitu bagaimana agar tercipta rekonsiliasi. Nah hal ini harus dimulai dari upaya atau inisiasi dari Pj wali kota Makassar itu sendiri bukan malah bertindak atau mengucapkan kalimat kalimat yg seolah seolah bertolak belakang dgn pernyataan gubernur yang menginginkan adanya rekonsilasi,"  sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin enggan bertemu tim transisi yang dibentuk wali kota Makassar terpilih M Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto.

Prof Rudy sapaannya mengatakan, pertemuan dengan tim transisi tidak penting. Dirinya saat ini hanya fokus bekerja jelang masa jabatannya sebagai penjabat sementara Kota Makassar yang sebentar lagi berakhir.

"Kalau saya nggak ada urgensi karena ini sudah ditetapkan kewajiban saya apa yang menjadi batas akhir," kata Rudy Djamaluddin kepada wartawan.

Pasangan wali kota/wakil wali kota terpilih Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi memang sudah membentuk tim transisi.

Tim transisi Danny Pomanto merumuskan langkah-langkah konkret yang sesuai dengan visi-misi dan program strategis bersama Fatmawati Rusdi. Tim transisi juga dimaksudkan untuk mengevaluasi sejumlah kebijakan Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin. 

Tim transisi Yang melibatkan beberapa tokoh berpengalaman di antaranya eks Pj Wali Kota Makassar Prof Yusran Yusuf. Guru Besar Tata Negara Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Aminuddin Ilmar, tokoh koalisi keumatan ustaz Iqbal Djalil, dan ahli tata ruang Naidah Naing.

Prof Rudy menanggapi tim transisi dengan menegaskan, semua agenda pemerintahan tertuang dalam rencana kegiatan dalam bentuk APBD 2021 dan itu sudah tertuang. Wali Kota terpilih punya kewenangan untuk melakukan perubahan-perubahan dalam yang telah tertuang dalam APBD. 

"Jadi kita tidak dalam ranah lagi mau bikin apa yang kita mau buat, sudah ada, di dalam APBD, dan itu sudah disahkan, Jadi nggak bisa lagi berdiskusi, ada pun dia masuk ada kewenangan Wali Kota melakukan perubahan kalau sudut pandang mereka melihat kurang mendukung dari sisi apa yang dia bayangkan," papar Rudy.