Korea Selatan Bakal Menyediakan Peralatan Penyapu dan Penjinak Ranjau untuk Ukraina
Presiden Volodymyr Zelensky dan Presiden Yoon Suk-yeol bersama pasangan masing-masing di Kyiv. (Twitter/@ZelenskyyUa)

Bagikan:

JAKARTA - Korea Selatan berjanji menyediakan lebih banyak peralatan penjinak ranjau untuk Ukraina, kata seorang pejabat Seoul pada Hari Minggu, setelah pemimpin kedua negara menggelar pertemuan di Kyiv.

Pejabat senior Negeri Ginseng mengungkapkan itu usai kunjungan Presiden Yook Suk-yeol ke Kyiv akhir pekan lalu.

"Kami berpikir untuk memperluas dukungan pada detektor ranjau dan penjinak ranjau karena permintaan Ukraina untuk peralatan tersebut dinilai sangat besar," kata Wakil Penasihat Keamanan Nasional Presiden Yoon, Kim Tae-hyo, dalam sebuah konferensi pers, seperti melansir Reuters 17 Juli.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyambut hangat kunjungan Presiden Yoon yang datang bersama dengan Ibu Negara Kim Keon-hee, menjanjikan lebih banyak bantun militer dan kemanusiaan untuk perang melawan invasi Rusia.

"Dalam kunjungan ini, yang pertama dalam sejarah hubungan kami, kami mendiskusikan segala sesuatu yang penting bagi kehidupan masyarakat yang normal dan aman, bagi tatanan internasional yang berbasis aturan," tulis Presiden Zelensky di Twitter.

"Kunjungan yang sangat penting, kerja sama yang sangat penting, perlindungan keamanan bersama yang sangat penting. Saya berterima kasih kepada Presiden Republik Korea Yoon Suk-yeol dan Ibu Negara Kim Keon-hee atas negosiasi, interaksi dan kerja sama antara Ukraina dan Republik Korea untuk menyelamatkan nyawa rakyat dan kemanusiaan," tulisnya dalam unggahan lain.

Presiden Yoon sendiri membuat janji untuk memberikan lebih banyak bantuan dalam pembicaraan dengan Presiden Zelensky pada Hari Sabtu, dalam kunjungan mendadak ke Kyiv setelah menghadiri KTT NATO di Lithuania dan mengunjungi Polandia, di mana ia menyatakan solidaritasnya untuk Ukraina.

Dalam sebuah konferensi pers setelah pertemuan pada Hari Sabtu, Presiden Yoon mengatakan Korea Selatan akan memberikan "pasokan militer dalam skala yang lebih besar" kepada Ukraina tahun ini, setelah tahun lalu memberikan pasokan yang tidak mematikan seperti pelindung tubuh dan helm.

Diketahui, Korea Selatan adalah sekutu Amerika Serikat dan pengekspor senjata utama, tetapi menolak tekanan Barat untuk membantu mempersenjatai Ukraina secara langsung, dengan alasan hubungan bisnis dengan Rusia, serta pengaruh Moskow atas Korea Utara.