Otoritas Pertahanan Ukraina Sebut Pertempuran di Wilayah Timur Meningkat
Komandan pasukan darat Ukraina Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi (kiri) bersama Panglima Militer Jenderal Valerii Zaluzhnyi. (Wikimedia Commons/Commander in Chief of the Armed Forces of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Pertempuran di timur Ukraina meningkat saat pasukan Ukraina dan Rusia bentrok di setidaknya tiga wilayah di front timur, kata seorang pejabat senior pertahanan Ukraina pada Hari Minggu.

Secara terpisah, militer Ukraina mengindikasikan telah mengambil alih sebagian desa tenggara di wilayah Donetsk, dekat serangkaian pemukiman kecil yang direbut kembali Ukraina pada Bulan Juni.

"Musuh melakukan upaya yang gagal untuk mendapatkan kembali posisi yang hilang di bagian utara Staromayorske," kata staf umum angkatan bersenjata Ukraina dalam pembaruan rutin, melansir Reuters 17 Juli.

Itu adalah pengakuan resmi pertama atas kemajuan di desa tersebut sejak Ukraina melancarkan serangan balasan pada bulan Juni, yang bertujuan untuk merebut kembali wilayah yang diduduki dan mengambil inisiatif dalam invasi skala penuh Rusia yang sekarang sudah berlangsung selama 17 bulan.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertahanan Hanna Maliar mengatakan di Telegram, pasukan Rusia telah menyerang ke arah Kupyansk di wilayah Kharkiv selama dua hari berturut-turut.

"Kami dalam posisi bertahan," tulis Maliar.

"Ada pertempuran sengit. Posisi kedua belah pihak berubah secara dinamis beberapa kali dalam sehari," ungkapnya.

Maliar juga mengatakan kedua pasukan saling memukul di sekitar kota Bakhmut yang hancur, tetapi pasukan Ukraina "secara bertahap bergerak maju" di sepanjang sisi selatannya.

Dia menambahkan, pasukan Kyiv juga menangkis serangan Rusia di dekat Avdiivka dan Maryinka.

Terpisah, seorang juru bicara komando militer selatan mengatakan dalam pernyataan, pasukan Ukraina telah maju lebih dari satu kilometer (0,6 mil) di salah satu bagian front selatan.

Diketahui, Kyiv telah memperoleh keuntungan tambahan di beberapa bagian timur dan selatan sejak meluncurkan serangan balasan terhadap Rusia, guna merebut kembali wilayah-wilayah yang diduduki.

Di Rusia, Presiden Vladimir Putin mengatakan dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah, yang sebagian disiarkan pada Minggu, operasi itu tidak berhasil dan upaya untuk menembus pertahanan Rusia mengalami gagal.