Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berjanji akan melanjutkan kebijakan Presiden Joko Widodo yang melarang ekspor bahan mentah secara bertahap, jika dirinya terpilih menjadi Presiden RI pada Pemilu 2024.

Niat untuk melanjutkan hilirisasi industri ini diungkapkan Prabowo dalam konsolidasi akbar Partai Gerindra di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur.

"Sekarang Presiden kita mencanangkan hilirasasi. Seandainya nanti saya diberi takdir dan diberi mandat dari rakyat, dan diizinkan oleh Tuhan, saya mendapat mandat, saya akan meneruskan perjuangannya Pak Joko Widodo, strategi beliau. Kita akan hilirisasi habis-habisan, semua bahan akan kita olah di Republik Indonesia," kata Prabowo, Minggu, 16 Juli.

Jokowi telah menggencarkan hilirisasi dengan melarang ekspor bijih nikel sejak 1 Januari 2020 lalu. Jokowi pun melanjutkan larangan ekspor bauksit per 10 Juni 2023.

Prabowo mengaku kebijakan pengembangan industri pengolahan sumber daya alam disertai larangan ekspor bahan baku ini tak berjalan mulus.

Kini, Indonesia dihadapkan pada gugatan Uni Eropa soal kebijakan larangan ekspor dan hilirisasi bijih nikel di persidangan Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO.

Namun, Prabowo meminta semua pihak untuk tidak gentar menghadapi kondisi ini. Sebab, hilirisasi perlu diwujudkan demi meningkatkan kondisi perekonomian Indonesia dengan peningkatan nilai ekspor bahan jadi.

"Begitu Pak Jokowi katakan hilirisasi, begitu kita hentikan ekspor nikel, Eropa berang, protes, mengadu kita ke WTO dan seterusnya. Saudara-saudara, kita harus siap," urai Prabowo.

"Tidak mungkin rakyat kita sejahtera, tidak mungkin rakyat kita keluar dari kemiskinan, tidak mungkin kita hilangkan kemiskinan, kalau kita tidak mengolah kekayaan kita sendiri di Republik Indonesia," tambahnya.

Beberapa waktu lalu, Jokowi meminta Presiden yang akan menggantikan dirinya melalui Pilpres tahun 2024 harus berani meneruskan hilirisasi di segala bidang demi kemajuan Indonesia.

“Apa pun risikonya pemimpin Indonesia berikutnya harus berani dan tetap hilirisasi ini diteruskan, karena membuka lapangan kerja 10,5 juta," kata Jokowi dalam pembukaan workshop dan Rapat Koordinasi Nasional Pemenangan Pemilu PAN, Minggu 26 Februari.

Jokowi mengatakan, Indonesia tidak boleh berbelok lagi atas keputusan hilirisasi yang memiliki konsekuensi menghentikan ekspor bahan mentah di segala bidang, sekalipun risikonya Indonesia bisa saja dimusuhi negara-negara lain.

"Jangan sampai berbelok lagi, yang namanya ekspor bahan mentah kita geser jadi ekspor barang setengah jadi atau barang jadi. Meskipun risikonya kita banyak dimusuhi negara-negara lain. Karena pabrik-pabrik di sana (negara lain), industri di sana menjadi setop karena bahan mentahnya tidak kita ekspor. Itu yang namanya hilirisasi," jelasnya.