Bagikan:

MANOKWARI - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut kerusuhan seperti yang terjadi di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, akan mengakibatkan terhambatnya pembangunan di Papua.

"Kalau masih ada seperti itu akan mengganggu jalannya pembangunan dan akan memperlambat munculnya kesejahteraan," kata Wapres di sela kunjungan kerja di Manokwari, Papua Barat dilansir ANTARA, Sabtu, 15 Juli.

Wapres mengajak semua pihak yang menimbulkan kerusuhan untuk kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia guna membangun Papua.

"Mari kembali ke pangkuan NKRI, bangun Papua untuk orang asli Papua khususnya," katanya.

Wapres menyampaikan pemerintah ingin membangun kesejahteraan tanah Papua di segala sektor.

Karena itu, dibuat otonomi khusus termasuk juga Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua untuk memastikan anggaran tepat sasaran.

"Oleh karena itu, kepada teman-teman yang masih bikin rusuh sebaiknya mari kembali ke pangkuan (NKRI). Papua sejahtera, tanah Papua untuk Papua," jelasnya.

Guna mengatasi kerusuhan di Dogiyai, Kepolisian Daerah Papua mengirimkan pasukan Brimob dari Kabupaten Nabire ke Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, untuk membantu menangani kerusuhan di wilayah itu.

Kerusuhan di Dogiyai berawal saat mobil berisi anggota Satgas Damai Cartenz hendak mengantar salah satu petugas yang sakit berobat ke RSUD Paniai. Mobil itu lalu diadang sekelompok warga yang tidak dikenal ketika melintas di Kampung Idakebo, Distrik Kamu Utara.

Saat kendaraan tersebut berhenti, tiba-tiba ada kelompok orang tak dikenal melakukan penyerangan dengan melempar kapak ke arah mobil hingga menyebabkan kaca pecah dan mengenai anggota di dalam mobil tersebut.

Kelompok itu juga sempat menyerang dan berupaya merampas senjata api yang dibawa anggota sehingga sempat dikeluarkan tembakan dan pengejaran terhadap kelompok orang tak dikenal itu ke arah gunung.