Pascakerusuhan di Dogiyai Papua, Polisi Klaim Kondisi Keamanan Berangsur Kondusif
Sejumlah personel kepolisian melakukan patroli menjaga keamanan di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, usai kerusuhan yang terjadi Sabu, 12 November. (Dok. Polri)

Bagikan:

JAKARTA - Polda Papua mengeklaim situasi dan keamanan di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, berangsur kondusif pascakerusuhan dan pembakaran yang terjadi pada Sabtu, 12 November. 

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, situasi dapat dikendalikan oleh aparat keamanan yang ada di Kabupaten Dogiyai, Papua sejak Minggu, 13 November, pagi.

Saat ini, polisi masih melakukan patroli jalan kaki dan mendata kerusakan sejumlah bangunan akibat kerusuhan tersebut.

"Dari pantauan aparat gabungan yang melakukan patroli terdapat enam bangunan pemerintahan di Jalan Trans Nabire-Enarotali arah Kampung Ekimanida yang dibakar," katanya saat dihubungi, Minggu, 13 November.

Keenam bangunan yang dibakar massa adalah Kantor BPKAD, Kantor Dinas Pendidikan, Kantor Keuangan, Kantor Inspektorat, Kantor lingkungan hidup dan Kantor Dukcapil.

Menurut Kombes Kamal, kerugian materiil dan korban jiwa dari kejadian ini belum bisa dipastikan.

Pasalnya, berdasarkan informasi yang diterima masih terdapat seorang warga yang belum diketahui keberadaannya dan seorang ibu bersama dua anaknya juga belum di tahu keberadaannya.

"Kami masih menunggu situasi benar- benar kondusif untuk segera dilakukan pendataan kerugian materil dan korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini, serta olah TKP oleh Satreskrim Polres Dogiyai," ujarnya.

Sebelumnya, Kapolres Dogiyai Kompol Samuel Tatiratu menyatakan, saat ini dua peleton Brimob sudah dikirim ke Dogiyai, Papua Tengah untuk membantu memperkuat keamanan usai aksi kerusuhan.

"Dua peleton Brimob yang dikirim dari Nabire itu untuk memperkuat aparat keamanan di Dogiyai," kata Kompol Tatiratu mengutip Antara, Minggu, 13 November.

Kapolres Dogiyai yang mengaku masih dalam perjalanan menuju Dogiyai itu mengatakan, kerusuhan yang terjadi sesaat setelah adanya kecelakaan lalu lintas yang menewaskan bocah berusia lima tahun itu menyebabkan dibakarnya dua truk termasuk truk yang menabrak korban.

Selain itu, sekitar 82 rumah petak dan enam kantor dibakar, yakni Kantor BKD, Inspektorat Daerah, Dukcapil, Dinas Lingkungan Hidup, BPMK, dan Kantor Keuangan dibakar. Warga juga mengungsi ke Polres dan Koramil Dogiyai, kata Tatiratu.

Ketika ditanya tentang korban jiwa dalam kerusuhan tersebut, Kapolres Dogiyai mengakui memang ada laporan kehilangan anggota keluarga.