JAKARTA - Polri membeli pesawat jet Boeing 737 800NG dari Irlandia seharga hampir Rp1 triliun. Pembelian pesawat bertujuan mempermudah mobilisasi para personel Korps Bhayangkara.
"Polri memerlukan pesawat terbang untuk transportasi dalam rangka supervisi, kodal, dan angkut pasukan, serta untuk distribusi bantuan kemanusiaan," ucap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Jumat, 14 Juli.
"Termasuk angkutan logistik barang, barang berbahaya atau dangerous goods, berupa senjata dan amunisi dalam jumlah besar secara cepat dan tepat menuju daerah tujuan," sambungnya.
Selain itu, pembelian pesawat itupun guna menghadapi tahun politik pada 2024. Di mana, Polri dituntut untuk selalu hadir dan cepat menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
“Dalam rangka menghadapi tahun politik 2024 serta kerawanan gangguan Harkamtibmas, bencana alam dan terorisme yang berpotensi dapat membawa dampak negatif terhadap ideologi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan di wilayah NKRI, sehingga diperlukan penanganan segera oleh Polri selaku pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat,” ungkapnya.
Pembelian itu juga beralasan untuk mengefisiankan waktu pada kegiatan yang mendesak. Sebab, kata Ramadhan, sulit menyesuaikan regulasi dengan penerbangan sipil.
“Karena apabila menggunakan pesawat sipil, Polri harus menyesuaikan dengan jadwal penerbangan serta mengikuti regulasi penerbangan sipil,” kata Ramadhan.
BACA JUGA:
Pesawat yang dibeli itu teregistrasi dengan P-7301. Kemudian, memiliki kapasitas kursi dengan modifikasi menjadi 4 seat premium bisnis, 16 seat bisnis, dan 114 seat ekonomi dengan penambahan kargo khusus yang digunakan untuk meletakkan barang-barang berbahaya seperti senjata ataupun amunisi.
Pesawat pabrikan 2019 itu bukan barang baru. Polri membelinya dengan harga Rp995,35 miliar pada pengadaan tahun anggaran 2022, dengan rincian pesawat seharga Rp664 miliar dan biaya modifikasi serta lainnya sekitar Rp330,64 miliar.
"Posisi pesawat tersebut berada di Bandara Ostrava Republik Ceko," kata Ramadhan.