JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Dalam kunkernya ini, ia menekankan DPR RI siap mendukung penuh kerja sama Indonesia dengan UEA untuk memperkokoh hubungan kedua negara.
"Hubungan bilateral antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA) sudah terbukti memiliki manfaat bagi keduanya. Saya bersama DPR akan terus mendukung dan mengawal agar hubungan kedua negara semakin erat," kata Puan, Sabtu 8 Juli.
Puan tiba di Abu Dhabi pada Kamis (6/7) lalu yang merupakan rangkaian agenda kerja Ketua DPR RI di UEA. Dalam kunkernya ini, Puan berkesempatan meninjau gedung baru dan Wisma Duta Besar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang terletak di wilayah Kedutaan Besar asing di Abu Dhabi.
Pembangunan gedung yang berdiri di atas tanah seluas 5.574,18 m2 tersebut merupakan hibah dari Pemerintah UEA. Menurut Puan, hal ini sebagai bukti kedekatan kedua negara yang semakin erat.
"Hibah bangunan ini bukan sekadar hadiah tapi juga simbol persahabatan Indonesia dan UEA. Pembangunan gedung ini saya harap menambah kedekatan kedua negara,” ungkap mantan Menko PMK itu.
“Serta menjadi harapan baru bagi Indonesia di mana ada sebuah bangunan yang akan menjadi bukti sejarah bagi Indonesia dan UEA," imbuh Puan.
Puan pun membahas perkembangan kerja sama Indonesia-UEA bersama Duta Besar RI untuk UEA, Husin Bagis. Kerja sama Indonesia dan UEA di berbagai bidang saat ini terus meningkat dan semakin erat.
BACA JUGA:
Diketahui, kerja sama Indonesia dengan UEA yang paling menonjol adalah dalam bidang perdagangan dan Investasi, termasuk mengenai investasi UEA pada Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Dalam proyek ibu kota baru Indonesia, Presiden UEA Mohammed bin Zayed Al Nahyan atau akrab disapa MBZ menjadi Dewan Pengarah IKN beserta dua orang lainnya yakni CEO Soft Bank Masayoshi Son dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.
Selain itu, pada 2022 total perdagangan Indonesia-UEA mencapai US$5,1 miliar atau meningkat 25,35 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara ekspor Indonesia ke UEA tercatat sebesar US$2,3 miliar sedangkan impor Indonesia dari UEA sebesar US$2,8 miliar.
Untuk produk andalan ekspor Indonesia ke UEA di antaranya perhiasan, minyak kelapa sawit, kendaraan bermotor, kain tenun dan peralatan untuk televisi. Sedangkan impor utama Indonesia dari UEA di antaranya gas bumi, minyak bumi, emas, aluminium tidak ditempa dan sulfur.
Puan menyampaikan apresiasinya untuk UEA. “Terima kasih sudah menjadi bagian dari pembangunan Indonesia,” ucap mantan Menko PMK itu.
Selain melakukan kunjungan ke gedung baru KBRI Abu Dhabi, Puan juga menyempatkan diri mengunjungi Syeikh Zayed Grand Mosque yang merupakan masjid terbesar di UEA. Di Indonesia, UEA membangun masjid yang identik sebagai hadiah, yaitu Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo.
“Tahun lalu saya berkunjung ke Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo, Jawa Tengah, yang arsitekturnya dibuat identik dengan masjid di Abu Dhabi. Sekarang saya mendatangi Masjid Raya Sheikh Zayed yang di Abu Dhabi, beneran mirip,” tutur Puan saat mengunjungi Syeikh Zayed Grand Mosque.
“Insyaallah kemegahan arsitektur masjid terbesar di Abu Dhabi ini sebesar dan sekokoh persahabatan kedua negara,” sambungnya.
Saat berkunjung ke Masjid Raya Sheikh Zayed, Puan melewati Jalan Joko Widodo (Jokowi) sekaligus meninjau perkembangan pembangunan Masjid Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi. Nama Presiden Indonesia, Jokowi diabadikan menjadi nama jalan di Abu Dhabi. Peresmian President Joko Widodo Street dipimpin langsung oleh MBZ pada 19 Oktober 2020 lalu.
"Dalam perjalanan menuju Syeikh Zayed Grand Mosque, kami melewati Jalan Joko Widodo. Kepala negara kita menjadi nama jalan di Abu Dhabi yang memiliki arti bahwa negara kita memiliki hubungan spesial dengan Uni Emirat Arab," tutur Puan.
Jalan Jokowi terletak di salah satu ruas jalan utama yang membelah ADNEC (Abu Dhabi National Exhibition Center) dan Embassy Area. Kawasan itu ditempati sejumlah kantor perwakilan diplomatik.
Nama jalan di kawasan tersebut biasanya adalah nama-nama geografis, namun sejak 10 tahun lalu nama-nama pemimpin besar UEA juga mulai dijadikan nama jalan. Dan sebagai penghormatan kepada negara sahabat, kata Puan, beberapa nama pemimpin negara lain juga dijadikan nama jalan di Abu Dhabi, termasuk Presiden Jokowi.
“Penghormatan ini juga menjadi harapan besar agar persahabatan Indonesia dan UEA semakin kokoh dan bermanfaat,” harap Cucu Bung Karno tersebut.
Sementara Masjid Presiden Jokowi dibangun UEA di atas tanah seluas 3.766 m2 dan diproyeksikan untuk dapat menampung 2.500 jemaah. Pembangunan masjid yang ditargetkan selesai pada pertengahan Oktober tahun itu diharapkan bisa bermanfaat untuk umat muslim di UEA.
"Semoga masjid ini menjadi rumah bagi umat muslim di sini. Baik untuk warga negara kita ataupun warga negara lain yang berkunjung ke Abu Dhabi," sebut Puan.
Langkah MBZ itu dibalas kontan oleh Presiden Jokowi. Pemerintah menamai Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated atau Jalan Tol Layang Japek menjadi Jalan Layang Syeikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan atau MBZ.
Menurut Dubes RI untuk UEA, Husin Bagis, gedung baru KBRI, Wisma Duta Besar, Jalan Joko Widodo, dan pembangunan Masjid Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi merupakan bukti bahwa UEA dan Indonesia memiliki hubungan yang sangat dekat.
“Kami akan mengawal kerja sama kedua negara agar semakin erat lagi,” ungkap Husin Bagis.
Usai dari Abu Dhabi, Puan melanjutkan rangkaian kunkernya ke Oman. Ia berangkat ke Muscat pada 6 Juli kemarin.