Bagikan:

JAKARTA - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) membuka kantor lapangan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima, untuk memantau seluruh proses pembuangan air limbah radioaktif yang diolah ke Samudra Pasifik dengan aman hingga selesai.

Peresmian dilakukan saat Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengunjungi PLTN Fukushima Daiichi, sehari setelah badan pengawas nuklir PBB memastikan rencana pembuangan Jepang sesuai dengan standar keamanan IAEA.

"Sebagai langkah yang sangat diperlukan untuk kehadiran jangka panjang IAEA di PLTN Fukushima Daiichi, kemarin kami mendirikan kantor permanen di lokasi. Kami akan melakukan pemantauan langsung secara terus menerus selama proses pembuangan air olahan. Tugas kami baru saja dimulai, kami di sini untuk jangka panjang," cuit Grossi di Twitter pada Hari Kamis, 6 Juli.

Grossi yang sempat menaiki kapal untuk melihat lokasi pembuangan air mengatakan, pihaknya akan memastikan pembungan berlangsung dengan aman hingga tetes terakhir.

"Dari atas kapal di lepas pantai Fukushima Daiichi, saya melihat lokasi pembuangan air yang telah diolah. Setelah peninjauan selama 2 tahun, IAEA menemukan rencana Jepang sudah sesuai dengan standar keselamatan. Namun pekerjaan kami belum selesai. Kami telah berada di sini, kami berada di sini, dan kami akan berada di sini sampai tetes terakhir dibuang dengan aman," ujar Grossi dalam cuitan terpisah.

Setelah kunjungan tersebut Grossi mengatakan kepada wartawan, dia menyadari kekhawatiran atas rencana pembuangan dan menangani masalah tersebut dengan serius.

"IAEA adalah institusi semua orang dan misinya adalah untuk memastikan keselamatan nuklir," ujar Grossi di PLTN Fukushima yang rusak akibat gempa bumi dan tsunami pada tahun 2011, seperti mengutip Kyodo News.

Diberitakan sebelumnya, IAEA berencana memberikan pembaruan proses pembuangan air secara real-time berdasarkan datang yang relevan di situsnya. Grossi juga mengatakan ahli IAEA akan bolak-balik ke PLTN Fukushima selama seluruh rangkaian proses.

Di tengah kekhawatiran tentang pelepasan air, Grossi mengatakan pihaknya akan menempatkan petugas di kantor lapangan Fukushima saat pembuangan dimulai, tetap memastikan pembuangan dilakukan sesuai dengan rencana. Proses ini diperkirakan akan memakan waktu beberapa dekade.

Sebelum ke PLTN Fukushima, Ia bertukar pandangan dengan kepala pemerintah daerah dan nelayan yang tinggal di dekat PLTN.

Diketahui, Pemerintah Jepang dan operator pabrik Tokyo Electric Power Company Holdings Inc., berencana untuk mulai melepaskan air yang telah diproses untuk menghilangkan sebagian besar radionuklida kecuali Tritium, sekitar musim panas.

Nelayan lokal dan beberapa negara tetangga tetap menentang rencana tersebut, karena khawatir akan potensi dampaknya, termasuk rusaknya reputasi produk makanan laut.

"Banyak orang masih menganggap air olahan sama dengan air yang terkontaminasi. Pemerintah perlu menghilangkan kecemasan mereka," kata Wali Kota Okuma Jun Yoshida pada pertemuan di Iwaki antara pejabat pemerintah pusat dan perwakilan lokal.