IAEA akan Pastikan Keamanan Pembuangan Air Limbah Radioaktif PLTN Fukushima, Grossi: Tugas Kami Belum Selesai
Dirjen IAEA Rafael Grossi menghadiri pertemuan dengan wali kota, asosiasi nelayan dan pihak terkait di Fukushima Jepang. (Twitter/@rafaelmgrossi)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada Hari Selasa mengatakan, pihaknya akan memastikan keamanan proses pembuangan air limbah radioaktif dari PLTN Fukushima Jepang ke Samudra Pasifik.

Kepala IAEA Rafael Grossi kemarin menyerahkan hasil penilaian terhadap rencana Jepang untuk melepas air dari PLTN Fukushima yang dilakukan selama dua tahun, kepada Perdana Menteri Fumio Kishida.

Dalam unggahan video di akun Twitternya Grossi mengatakan, hasil penilaian yang dilakukan mengonfirmasi, rencana Jepang sesuai dengan standar keamanan IAEA. Tapi, menurutnya tidak cukup sampai di situ.

"Seperti janji saya, tugas kami di sini belum selesai, penilaian rencana saja tidak cukup," kata Grossi mengutip Twitternya, Selasa 5 Juli.

"Laut yang bersih penting bagi kita semua," tandasnya.

Diketahui, IAEA sendiri setuju untuk melakukan peninjauan kebijakan pelepasan air Jepang pada tahun 2021 dan sejak itu telah membahas semua elemen kunci dari rencana tersebut, termasuk keselamatan, kegiatan pengaturan hingga pengambilan sampel air secara independen.

IAEA juga mengatakan, tinjauan yang dilakukan oleh otoritas regulasi negara atas rencana itu sudah tepat.

Grossi menegaskan kembali dalam konferensi pers Hari Selasa, IAEA akan memastikan pembuangan air akan dilakukan dengan aman, dengan badan tersebut berencana untuk hadir di lokasi, serta menyediakan pemantauan online langsung melalui website IAEA.

"Ini akan memastikan standar keselamatan internasional yang relevan terus diterapkan selama proses puluhan tahun yang ditetapkan oleh pemerintah Jepang dan TEPCO," katanya, mengacu pada operator pembangkit listrik Tokyo Electric Power Company Holdings Inc, seperti mengutip Kyodo News 5 Juli.

"IAEA akan terus memberikan transparansi kepada komunitas internasional sehingga memungkinkan semua pemangku kepentingan untuk mengandalkan fakta dan ilmu pengetahuan yang terverifikasi," tandas Grossi.

Dalam penilaian sebelumnya, IAEA mengatakan baik pihaknya maupun laboratorium pihak ketiga "mendeteksi radionuklida tambahan pada tingkat yang signifikan" dari air yang diolah, menambahkan bahwa prosedur pengumpulan sampel dan metode analisis TEPCO sesuai dan cocok untuk tujuan tersebut.

Sementara itu TEPCO mengatakan pada Hari Selasa, pihaknya akan menggunakan masukan IAEA untuk memastikan keamanan pelepasan air, dan kegiatan terkaitnya akan terus berada di bawah tinjauan badan tersebut berdasarkan standar keamanan internasional.

Utilitas menyelesaikan pekerjaan konstruksi fasilitas pembuangan pada akhir Juni, dan Otoritas Regulasi Nuklir diharapkan mengumumkan hasil pemeriksaan akhir fasilitas sebelum pembuangan dimulai.