Bagikan:

JAMBI - Pemerintah provinsi (Pemprov) Jambi menargetkan penyelesaian pembangunan jalan khusus angkutan batu bara pada akhir tahun 2023 agar bisa digunakan.

"Pembangunan jalur khusus angkutan batu bara di Provinsi Jambi ditargetkan akan selesai akhir tahun ini," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi Sudirman di Jambi, Antara, Kamis, 6 Juli. 

Saat ini tahapan pembangunannya sedang dalam pengerjaan. Pembangunan jalur khusus untuk angkutan batu bara diakui tidak semudah membangun jalan pada umumnya. 

Beberapa kesulitan yang sudah diatasi Pemprov Jambi seperti harga ganti rugi lahan yang naik pascadiketahui rute jalur khusus itu.

"Kita sudah sikapi itu dengan membentuk dan penetapan SK Gubernur terkait Penetapan Lokasi (Penlok), jadi penetapan lokasinya sudah ditetapkan oleh pak gubernur, rute untuk jalan khusus batu bara dan dengan itu nanti akan ditetapkan berapa ganti rugi atau ganti untung yang layak kepada pemilik lahan," kata Sudirman.

Pemberlakuan ini khusus bagi lahan yang belum dibebaskan dengan harga yang melampaui standar. ATR/BPN yang akan menindaklanjutinya.

"Memang ada yang belum dibebaskan di daerah yang dikelola oleh PT Putra Bulian Properti masih tersisa sekitar 20 persen dimana harganya melambung tinggi hingga 100 persen lebih. Untuk tidak memunculkan spekulasi harga maka ditetapkan melalui mekanisme penetapan lokasi SK gubernur dengan penetapan lokasi (Penlok) yang nantinya tim akan bekerja dan menerapkan harga yang wajar untuk lokasi itu," kata Sudirman.

Sepanjang 1,9 kilometer lahan yang dijadikan jalan khusus angkutan batu bara di Desa Tangkit Kabupaten Muarojambi ternyata lahan gambut.

Kendati demikian Gubernur Jambi, Al Haris telah bertindak cepat dengan mengirimkan surat ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mendapatkan solusi agar jalan itu bisa terus dibangun.

Pemprov Jambi memerlukan izin dari KLHK untuk meneruskan proyek pembangunan jalan khusus angkutan batubara agar menjadi solusi kemacetan.

Dengan penyelesaian itu maka tidak ada lagi keragu-raguan pihak perusahaan dan investor untuk segera menyelesaikan semua jalan. 

Pembangunan jalan khusus angkutan batu bara dikerjakan oleh tiga perusahaan. Di antaranya PT Putra Bulian Properti, PT Inti Tirta Primasakti dan PT Sinar Agung Sukses.